Selasa, 15 Juni 2010

Copy paste dari :Informasi dari Workshop Kurikulum PAUD di Bintang Bangsaku Bagikan

“The curriculum in any early childhood development program must meet certain requirements for the child's maturity level. It must promote interactive learning; build conceptual understanding; promote the development of higher order abilities; respect a child's psychological needs and promote a feeling of safety, security and belonging..”

Sebuah kalimat pembuka yang saya temukan dari blog saat saya browsing tentang Dimensi Logika dalam tumbuh kembang anak usia dini, untuk mengerjakan PR pemetaan kompetensi dasar dan indikatornya, pekerjaan dari workshop yang belum selesai hingga hari ini. Ternyata dimensi kognitif hanyalah sebagian dari seluruh dimensi tumbuh kembang anak meski selama ini aspek inilah yang dibesarkan sebagai ukuran kecerdasan.

"all in one ...” Ortu:mulai dari menyadari, membuka diri, menyelaraskan, membangun, menginternal, dan menyeluruh. Anak: mengenali gaya, minat, dan bakatnya, serta berlatih untuk memanfaatkan seluruh panca inderanya dalam mengembangkan potensinya sebagai manusia yang luar biasa. Materi SP TAlkshow Oleh Mba Yanti DP

Selama Workshop Kurikulum PAUD kepala ini dipenuhi pertanyaan apa saja kesalahan dan stimulasi negatif yang pernah saya buat, sehingga selama 4 hari berusaha membuat pemetaan kompetensi dasar dan indikatornya di usia dini saya menggaris bawahi catatan tentang hutang stimulasi pada tumbuh kembang anak-anak. Saya ingin membayarnya dengan membuat perencanaan home-based learning yang lebih konstruktif untuk mereka, dengan terlebih dahulu melunasi hutang stimulasi yang belum diberikan, padahal proses belajar terutama untuk perkembangan kognisi sudah berjalan. Sementara anak-anak tidak pernah berhenti tumbuh dan berkembang.

Perlu disadari setiap anak itu tidak hanya unik, tapi sangat potensial di awal kehidupannya. Hal yang dibuktikan dengan keberhasilan seorang bayi untuk berjalan dari awalnya yang hanya bisa tidur terkulai, dan menguasai bahasa dari awalnya yang hanya bisa menangis. Tapi mengapa saat memasuki usia pra sekolah bayi-bayi itu tumbuh dan berkembang dengan cara yang berbeda-beda..?? Dan mengapa kemudian sebagian dari para bayi itu berhasil di sekolah tanpa hambatan dan sebagian lagi bermasalah..??

Jawabannya ada pada pola pendidikan dan pengasuhan kala para bayi masih di rumah, yang amat sangat tergantung dari kemauan dan kemampuan orang tua mengupdate knowledge mereka tentang tumbuh kembang anak. Selain itu kurikulum PAUD tempat para bayi dititipkan juga ikut mempengaruhi kebahagiaan dan keberhasilan tumbuh kembang para bayi.

Masalahnya apakah para orang tua dan guru yang terlibat sudah menyelenggarakan pendidikan dan pengasuhan yang sesuai dengan tahapan perkembangan para bayi berdasarkan perkembangan otaknya. Apakah tahapan yang diberikan sudah sesuai urutannya dengan komampuan dasar yang harus dikuasai secara bertahap dan berurutan. Apakah terjadi penggesaan di dalamnya. Atau adakah tahapan yang terlewati. Semua itu hanya bisa terjawab jika orang tua dan guru punya cukup informasi tentang tumbuh kembang anak sesuai usia berdasar perkembangan otaknya.

Meski saya sudah jadi orang tua yang berusaha terus meng-update pengetahuan selama 11 tahun, lagi-lagi dalam Workshop PAUD kali ini saya belajar hal baru dan sadar masih kurang sekali informasi yang saya miliki. What a knowledge..!!

Pada Brain-based Integerated Outline yang dikembangkan dalam kurikulum Sekolah Bintang Bangsaku terdapat pemetaan kompetensi dasar untuk setiap tahap tumbuh kembang anak di mana setiap poin memiliki indikator dan Bintang Bangsaku sudah membuat lebih dari 1500 indikator pencapaian tumbuh kembang untuk anak usia 2-6 tahun. Saya baru tahu kalau setiap kita yang terlibat dalam tumbuh kembang dan pendidikan anak harus melek tentang indikator-indikator ini.

B-bIO, di Bintang Bangsaku memasukkan 6 dimensi yang dimiliki setiap manusia dalam tumbuh-kembangnya sejak bayi bahkan saat masih dalam kandungan. Yaitu : Fisik ; Sosial-emosi , Bahasa ; Logika ; Alam ; dan Spiritual .

Untuk bisa membuat pemetaan tahap tumbuh kembang anak sesuai dimensi fisik, sosial-emosi, bahasa, logika, art of nature dan spiritual perlu dibuat indikator pencapaian tumbuh kembang, berdasarkan kompetensi/kemampuan dasar standar ditiap tahap pertumbuhan .

Memberi pelajaran yang tidak sesuai tahap perkembangan otak bisa memicu masalah dikemudian hari. Misalnya dalam dimensi fisik anak yang berjalan tetapi tidak melalui tahap merangkak beresiko memiliki keseimbangan tubuh yang tidak sempurna. Atau seperti dalam dimensi logika, sebelum mengajar anak membaca dan berhitung ternyata kita terlebih dahulu harus mengajarnya menerima informasi dari luar menggunakan 5 inderanya seperti warna, suhu, bentuk, waktu, rasa, bunyi,posisi, tekstur, kepadatan, ukuran dan aroma. Setelah itu kita perlu mengajari mereka untuk mengidentifikasi, mengklasifikasi dan menseriasi semua data yang diterima indera dan menyimpannya sebagai bentuk informasi yang setiap saat bisa mereka gunakan. Semua bisa dimulai pada usia 2 tahun, bahkan sebelumnya jika keterampilan bahasanya sudah berkembang.

Satu kesalahan yang paling sering terjadi pada PAUD dalam dimensi fisik, pada aspek motorik halus dalam kompetensi dasar kemampuan menulis huruf dengan pensil. Sesungguhnya itu baru boleh diajarkan setelah usia 6 tahunan, atau setelah lulus indikator lain seperti merobek kertas, meronce, meremas dan membentuk play doh, memasang kancing, menuang air ke gelas dsb. Banyak yg mengabaikan hal ini, termasuk saya sendiri yang mengajari Netta menulis halus di usia 5 tahun 6 bulan . Akibatnya Netta mengalami kesulitan dengan sekolah di kelas 4-5.

Tentang informasi dari flash card di usia dini atau semcamnya hanya akan disimpan sebagai simbol tanpa makna jika tidak didahului fakta-fakta logis di atas. Anak mungkin akan cepat baca tapi tidak paham makna yg dibacanya. Jangan terpengaruh dagangan orang, perhatikan kebutuhan unik tumbuh kembang anak. Info yang ingin kita berikan ke anak usia dini akan dengan mudah tersimpan bila masuk lewat ke-5 indera dalam keadaan senang. Semua harus dalam bentuk kongkrit, nyata bendanya atau berbentuk gambar. Metode menghafal saja justru akan meminimalkan fungsi otak anak, jika tidak diimbangi masuknya informasi dari indera lain.

Belajar simbol huruf oke, tapi belajar merangkai huruf jadi kata baru boleh setelah anak mampu berhitung dengan konsep matematika sederhana 10 angka, minimal untuk operasi penjumlahan dan pengurangan sederhana.

Setiap anak lahir dalam keadaan yg sama yang membedakan anak jadi 'lebih' dari anak lain adalah kecepatannya menguasai tugas tumbuh kembang. Orang tua harus punya tabulasi tumbuh kembang anak plus indikatornya, mencatat setiap pencapaian dan apa yang belum berhasil dicapai sesuai umur. Kalo semua sudah lewat tidak ada salahnya lanjut ke tahap berikut, yang tidak boleh adalah melompat.

Workshop di Bintang Bangsaku kemarin menunjukkan anak 2 tahun sudah siap sekolah, asalkan sekolahnya memang punya kurikulum khusus untuk tumbuh kembang anak seumur itu. Bintang Bangsaku membuat kurikulum utk anak 2-6 thn.. dengan memasukkan indikator tumbuh kembang sesuai berkembangan otak. Sekolah TK/PAUD yang ada pada umumnya memuat kurikulum yang tidak sesuai dengan tumbuh kembang anak usia dini, bahkan dengan teganya membuat kurikulum untuk usia 4-5 tahun berupa pelajarani menulis huruf dalam buku tulis hitam putih, dan memberi materi membaca dan berhitung persis buku kelas satu SD.

Smart Parents mari kita amati dan catat tumbuh kembang anak, cari info sebanyak mungkin tentang setiap indikator tumbuh-kembang yang harus dikuasai anak di usianya. Buat yang merasa sudah berhutang tumbuh kembang seperti saya, yuk hitung hutang kita pada anak karena ketidaktahuan. Kita boleh mempersiapkan anak belajar sesuai kebutuhan dan perkembangan otaknya. Mungkin saja lebih cepat dari yang lain. Tapi tetap harus mengikuti urutan yang ada, tidak boleh loncat dan menggesa.

Memang bukan hal sederhana, seperti halnya mempersiapkan masa depan anak. Sangat kompleks, butuh banyak belajar dan belajar lagi. Selain itu kita tidak bisa menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak pada pihak lain seperti sekolah, apalagi yang belum tentu mengerti kebutuhan unik setiap anak seperti orang tuanya. So kuncinya cuma get smarter everyday.. Setuju..???
Dimulai dari Aware - Diakhiri dengan Integrate, Aspirating Village in BBIO punya Bintang Bangsaku..
D


diambil dari : http://www.facebook.com/#!/note.php?note_id=407092553549&id=121463242783

Rabu, 02 Juni 2010

What Happens When We Get Angry?

What Happens When We Get Angry?

ScienceDaily (June 1, 2010) — When we get angry, the heart rate, arterial tension and testosterone production increases, cortisol (the stress hormone) decreases, and the left hemisphere of the brain becomes more stimulated. This is indicated by a new investigation lead by scientists from the University of Valencia (UV) that analyses the changes in the brain's cardiovascular, hormonal and asymmetric activation response when we get angry.

"Inducing emotions generates profound changes in the autonomous nervous system, which controls the cardiovascular response, and also in the endocrine system. In addition, changes in cerebral activity also occur, especially in the frontal and temporal lobes," Neus Herrero, main author of the study and researcher at UV, explains.

The researchers induced anger in 30 men using the version that has been adapted to Spanish of the procedure "Anger Induction" (AI), consisting of 50 phrases in first person that reflect daily situations that provoke anger. Before and immediately after the inducement of anger they measured the heart rate and arterial tension, the levels of testosterone and cortisol, and the asymmetric activation of the brain (using the dichotic listening technique), the general state of mind and the subjective experience of the anger emotion.

The results, published in the journal Hormones and Behavior, reveal that anger provokes profound changes in the state of mind of the subjects ("they felt angered and had a more negative state of mind") and in different psychobiological parameters. There is an increase in heart rate, arterial tension and testosterone, but the cortisol level decreases.

Asymmetries of brain activity

Nonetheless, "by focusing on the asymmetric brain activity of the frontal lobe that occurs when we experience emotions, there are two models that contradict the case of anger," the researcher highlights.

The first model, 'of emotional valence', suggests that the left frontal region of the brain is involved in experiencing positive emotions, whilst the right is more related to negative emotions.

The second model, 'of motivational direction', shows that the left frontal region is involved in experiencing emotions related to closeness, whilst the right is associated with the emotions that provoke withdrawal.

The positive emotions, like happiness, are usually associated to a motivation of closeness, and the negative ones, like fear and sadness, are characterised by a motivation of withdrawal.

However, not all emotions behave in accordance with this connection. "The case of anger is unique because it is experienced as negative but, often, it evokes a motivation of closeness," the expert explains.

"When experiencing anger, we have observed in our study an increase in right ear advantage, that indicates a greater activation of the left hemisphere, which supports the model of motivational direction," Herrero points out.. In other words, when we get angry, our asymmetric cerebral response is measured by the motivation of closeness to the stimulus that causes us to be angry and not so much by the fact we consider this stimulus as negative: "Normally when we get angry we show a natural tendency to get closer to what made us angry to try to eliminate it," he concludes.

Every emotion is unique

This is the first general study on emotions and more specifically on anger that examines all these different psychobiological parameters (cardiovascular, hormonal response and asymmetric activation response of the brain) in a single investigation to study the changes caused by the inducement of anger. In addition the results of the study are along the same lines as previous investigations and defend what has been noted by Darwin: that the emotions, in this case anger, are accompanied by unique and specific

Kamis, 20 Mei 2010

Sempat Hendak Dibadik karena Menegur

Rumah kami terletak di lintasan jalan yang dilalui oleh angkutan umum. Jalan tersebut tidaklah luas hanya cukup dilalui oleh dua kendaraan, namun lalu lintasnya sangat padat dan ramai, hampir 24 jam jalan tersebut dilalui oleh kendaraan karena berdekatan dengan rumah sakit, pasar dan universitas. Seringkali jika akhir pekan, saat ada acara atau saat lampu lalu lintas di perempatan jalan dekat rumah saya mati, maka jalan di depan rumah akan macet. Pernah suatu hari ada sebuah mobil yang parkir tepat di depan rumah, dimana saat itu lampu lalu lintas di perempatan jalan dekat rumah mati. Akhirnya timbul kemacetan karena mobil tersebut menggangu kelancaran. Mobil tersebut karena menjadi penyebab kemacetan, kemudian bannya dikempeskan oleh polisi. Dan jalan di depan rumah hanya boleh dilalui satu jalur. Kemacetan ini sebenarnya disebabkan karena para pengguna jalan yang tidak mau mengalah, parkir disembarang tempat, dan rambu lalu lintas yang rusak, padahal ada polisi yang berjaga. Kadangkala saya suka mengatakan pada polisi bahwa lampu lalu lintas mati saat perempatan jalan macet dan polisi hanya diam mematung melihat serta memberi jawaban kalau lampu lalu lintas mati karena terputus aliran listrik. Belum lagi saat musim hujan tiba, maka jalan di daerah rumah kami banyak yang berlubang disebabkan saluran air yang kurang tertata dengan baik Peristiwa itu merupakan beberapa masalah dari sekian banyak masalah lalu lintas yang membuat kesal. Namun ada kejadian yang lebih berkesan yang berkenaan dengan masalah lau lintas, yaitu ketika pengendara menggunakan SMS selular saat mengemudikan kendaraan.

Pernah suatu sore saat saya dan suami pulang mengantarkan anak dari dokter. Sore itu di Jalan Ir. Haji Juanda depan sebuah rumah sakit kami mau menyebrang, tapi sulit sekali untuk bisa menyebrang karena selain mobil yang banyak berseliweran, lampu lalu lintas yang tidak jalan, pengendara pun tak mau memberi jalan pada pejalan kaki walaupun kami menyebrang di penyebrangan jalan. Ketika kami hendak menyebrang, tiba-tiba suami saya melihat ada pengemudi mobil yang lewat sambil menelepon dengan menggunakan telepon selular, seketika itu suami menggerutu melihat keadaan tersebut. Rupanya pengemudi mobil tersebut mendengar gerutuan suami, dan tidak terima atas gerutuan suami yang sebenarnya ingin mengingatkan bahaya dari menelepon saat mengemudikan mobil. Akhirnya pengemudi mobil tersebut turun dan terlibat percekcokan dengan suami saya, kemudian pengemudi tersebut menunjukkan senjata badik yang diselipkan dipinggangnya. Seakan hendak menunjukkan perlawanan dengan kekerasan serta mengatakan bahwa tidak ada aturan selama mengemudi mobil tidak boleh menggunakan telepon selular. Dan yang lebih mebuat kami tercengang bukan hanya pengemudi tersebut mengeluarkan badik tapi juga pengemudi tersebut masih menggunakan seragam Pemda Bandung. Bisa-bisanya seorang aparat pemerintah tanpa khawatir dengan mudahnya membawa senjata tajam saat masih berseragam, dengan tanpa malu. Ini kenyataan yang dialami oleh kami bukan rekayasa atau khayalan. Sudah sedemikian parahnyakah bangsa ini? Sampai-sampai pegawai pemda bisa dengan bebasnya membawa senjata tajam dan tidak punya etika atau sopan santun? Bukankah seorang aparat pemerintah seharusnya mengayomi rakyatnya?

Mungkin untuk masalah mengemudikan mobil sambil menelepon dengan menggunakan telepon selular sudah biasa. Tapi ada yang lebih membuat kami sering geleng-geleng kepala karena merasa takjub atau heran dan seringkali terlibat diskusi antara saya dan suami saat melihat yang mengemudikan sepeda motor sambil berteleponan atau SMS-an. Seakan para pengemudi itu mempunyai banyak persedian nyawa, sehingga tidak membuat mereka khawatir saat melakukannya.
Seorang pembalap yang jagoan pun akan terganggu konsentrasinya mengemudi saat mereka melakukan aktifitas mengemudi sambil menelepon atau SMS. Mengapa demikian? Karena otak manusia tidak dirancang untuk mengemudi sekaligus menggunakan telepon selular untuk menelepon atau SMS. Dari hasil penelitian didapatkan dua perintah kepada otak secara bersamaan yakni dari waspada saat mengemudi dan konsentrasi dengan pembicaraan telepon, melebihi kapasitas muatan otak.
Ada tiga faktor yang dapat menyebabkan orang tidak fokus saat mengemudi. Yaitu : pertama,faktor visual, melihat ke samping. Kedua, faktor manual, pengemudi tidak memegang setir .Ketiga, faktor kognitif, pikiran pengemudi tidak bersama mobilnya, tetapi melayang ke mana-mana. Menggunakan telepon selular merupakan salah satu aktifitas menyebabkan pengemudi tidak fokus. Penggunaan telepon selular yang tidak diperbolehkan sebaiknya bukan hanya untuk telepon selular yang dipegang tapi juga saat menggunakan handsfree. Karena baik dipegang maupun menggunakan handsfree, tetap saja menyebabkan konsentrasi dan reaksi pengemudi menurun. Keadaan pengemudi saat menggunakan telepon selular sama dengan pengemudi yang sedang mabuk.
Beruntung sekali pemerintah sudah memberlakukan Undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang Lalulintas dan Angkutan Jalan ada beberapa peraturan yang baru. Bagi pengendara yang menggunakan telepon selular saat mengendari motor atau mobil akan dikenakan denda Rp 750.000 atau kurungan badan tiga bulan (pasal 283). Ganjaran itu diberikan bagi pengendara yang melanggar pasal 106 ayat (1) yang berbunyi setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan wajib mengemudikan kendaraannya dengan wajar dan penuh konsentrasi.Dengan diberlakukannya UU no 22 tahun 2009 diharapkan memperkecil pelanggaran lalu lintas dan terjadinya kecelakaan. Karenanya dibutuhkan penegakan hukum yang benar-benar diterapkan berikut sanksinya agar masyarakat Indonesia yang terkenal dengan masyarakat yang kurang akan kedisplinan dan kesadaran terhadap hukum jera. Karena pelanggaran lalu lintas yang seringkali terjadi bukan hanya membahayakan dirinya tapi juga membahayakan nyawa orang lain. Di negara lain peraturan seperti itu sudah diberlakukan l.ama. Dan di negara lain dalam hal penegakan hukum tidak pandang bulu, sampai-sampai ada seorang mentri yang ketahuan menggunakan telepon selular saat mengemudi akhirnya diberhentikan dari jabatannya. Akankah kejadian seperti itu berlaku di Indonesia? Untuk menyadarkan masyarakatnya pun butuh waktu yang panjang apalagi jika terjadi pada para pejabat yang kadang” kebal hukum”.

Ada beberapa saran yang bisa dilakukan untuk mengurangi resiko dan membuat lebih aman menggunakan telepon selular saat mengemudi seperti :
1. Meninggalkan pesan jika kita akan menghubungi penelepon kembali setelah sampai tujuan.
2. Mengaktifkan mail box, agar penelepon meninggalkan pesan jika memang benar-benar ada keperluan .
3. Jika memang ada keperluan yang sangat mendesak, pengemudi sebaiknya berhenti dulu di tempat yang aman untuk kemudian menerima telepon selular.
4. bila mendapat telepon pada saat berkendaraan, cukup mengirim tanda zero atau angka nol.Tanda zero atau angka 0 ini berarti sebagai simbol atau kode bahwa yang bersangkutan sedang mengemudi kendaraan. Kode zero atau angka nol sudah menjadi kode internasional. Kode zero ini biasanya digunakan di blackberry messenger ataupun sejumlahrur chatting.

Saya sangat berharap jika suatu saat Indonesia menjadi negara yang aman dalam berlalu lintas, sehingga pejalan kaki maupun yang memiliki kendaraan tidak merasa khawatir atau was-was karena ketidakteraturan di jalan.

Kamis, 29 April 2010

Vacation to Cape Lesung

Vacation to Cape Lesung

Indonesia is a country famous for its natural beauty. But unfortunately not been widely explored the potential of natural beauty, and introduced, both for domestic and foreign tourists. Because Indonesia is an archipelagic country surrounded by sea and the ocean so there are lots of places for marine tourism.


One of nautical tourism is not yet known to many people of Cape Coast Lesung. Cape Coast was not as popular as Lesung or Anyer Beach Carita Beach, though still in one province. However, Cape Coast Lesung no less beautiful and exotic of the two beaches. Natural beauty and the beauty of the beautiful sea in which seawater is very clear, cause we can see the fish swim through coral-reefs. What a beautiful tourist spot is not it?

There are several possible causes of tourists who visit there are still few, such as lack of promotion, so not many people know, it is also a road or a lack of adequate transportation and lodging facilities are still expensive.

To visit the Cape Lesung, there are two alternative roads that could use from Jakarta, is done through the Jakarta-Merak toll then exit at the toll the East Serang Serang then go to the city of Cape Lesung onwards. The second alternative is to pass through the Jakarta-Merak toll exit Cilegon Anyer and combed in the direction of Labuan and then proceed to Tanjung Lesung. Distance from Jakarta, approximately 4 hours. Cape Lesung itself is located on the west coast area of the Sunda Strait, precisely in Desa Tanjung Jaya, Pandeglang - Banten.

As for why the beach is called Cape Coast Lesung, because its shape is like a dimple, which is the traditional tool for pounding rice. While Cape is a land that jutted into the sea.

When the last school holidays, our family and their husband's work friends on vacation in Cape Coast Lesung. There we stayed at one resort that is available.

We arrived at Cape Coast Lesung we can enjoy the beautiful blue sea and palm tree scene waving, taking a walk on the white sand and occasionally enjoy a light breeze blowing breeze. This is because the coast of Cape dimples are not directly overlooking the sea off so that the wave is not too large and relatively safe to play jetsky, snorkeling, boating or fishing.

Besides enjoying the ocean view, we can also use the facilities provided by the inn, such as: Banana Boat, Jet Ski, snorkeling, or cycling around the coast. Available for children: playground, swimming pool, sand play and an indoor playground. If we like exercising at the beach, where we can play volleyball, futsal or badminton.

In the morning we can enjoy the sunrise and took the children playing or cycling around the beach sand.
At noon when the sun rays shine, we can still enjoy the beach while sitting in a chair near the beach protected by a shade tree. Shade trees can create a cool and we can breathe fresh air so we do not feel the heat.

If we want to know the lives of residents in the vicinity of Cape Lesung, while enjoying the beauty, so we can stroll the clean beach combing. As I felt every step dihamparan white sand. We walked along the beach, we can also visit the tourist villages around the coast and see the lives of fishermen. It was an event that is rarely seen in urban areas.

Tourists who want to enjoy the natural wealth of biodiversity and underwater charm, can rent diving equipment. When diving, tourists will be amazed at the beautiful coral reefs, jellyfish colorful, fish-fish that swim with a variety of sizes and the snails with a variety of unique shells.

For tourists who learned how to graft the coral reefs, conservation can visit the location in the middle of the sea. Something very interesting and not every time we can do.

When your thirst arrived after the activity, we can taste the coconut ice, or enjoy a grilled fish that we catch fish premises itself.

Cape Region Lesung also famous for its food “ otak-otak”, “otak-otak” food is very delicious when combined with chili sauce, makes us so addicted to, let alone eaten when we were relaxing while enjoying the ocean view and sunset in the evening..


In the evening, at dinner, we can enjoy the sound of waves that accompanied the music. Can momentarily forget the fatigue of the routine activities of everyday life, quite interesting is not it?

Menuju Generasi Muda yang Sehat Bebas Tembakau

Lebih baik mencegah daripada mengobati, slogan ini sangat pas jika dihubungkan dengan dampak tembakau bagi kesehatan. Tembakau merupakan bahan pokok untuk membuat rokok. Tanaman tembakau (tobacco) adalah sejenis tanaman herbal. Tanaman ini berasal dari Amerika Utara dan Amerika Selatan. Di Indonesia, tembakau ditambah cengkih dan bahan-bahan lain dicampur untuk dibuat rokok kretek. Selain kretek, tembakau juga dapat digunakan sebagai rokok linting, rokok putih, cerutu, rokok pipa, dan tembakau tanpa asap (chewing tobacco atau tembakau kunyah). Tembakau mengandung 2000 unsur kimiawi dan sepuluh diantaranya mengandung zat yang berbahaya yaitu : Nikotin,tar karbon monoksida, benzopyrene, hidrogen sianida, N-Nitrosonor nikotin, dimethyl nitrosame, phenol,acrolein dan catechol.

Sedangkan asap rokok yang dihirup seorang perokok mengandung komponen gas dan partikel. Didapatkan lebih dari 4.000 zat kimia yang terdapat dalam asap rokok. Sedikitnya 250 zat berbahaya dan 50 diantaranya menyebabkan kanker terkandung dalam sebatang rokok. Komponen gas dan partikel itu diantaranya mengandung zat beracun antara lain sebagai berikut : Nikotin, tar, karbon monoksida, kadmium,akrolein, amoniak,hidrogen sianida, asam format, nitrous oxid, formaldehid, fenol, asetol,hidrogen sulfida, piridin,metil klorida dan metanol.

Namun yang terbanyak adalah kandungan : Nikotin, tar dan karbon monoksida.
Nikotin Selain dapat menyebabkan ketagihan merokok, nikotin juga menyebabkan perangsangan terhadap hormon kathekolamin (adrenalin) yang bersifat memacu jantung dan tekanan darah. Jantung tidak diberikan kesempatan istirahat dan tekanan darah akan semakin meninggi, berakibat timbulnya hipertensi. Selain itu nikotin juga merangsang dinding pipa bronkial. Makin lama rangsangan ini makin meningkat dan tubuh akan membuat lebih banyak lendir untuk mencoba menenangkan pipa-pipa bronkial, sehingga
menimbulkan bronkitis dan emfisema.

Tar merupakan suatu zat karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada jalan nafas dan paru-paru
Karbon monoksida dapat menyebabkan desaturasi hemoglobin, menurunkan langsung persediaan oksigen untuk jaringan seluruh tubuh termasuk miokard. CO menggantikan tempat oksigen di hemoglobin, mengganggu pelepasan oksigen, dan mempercepat aterosklerosis (pengapuran/penebalan dinding pembuluh darah/penyempitan). Penyempitan pembuluh darah akan terjadi dimana-mana. Di otak, di jantung, di paru, di ginjal, di kaki, di saluran peranakan, di ari-ari pada wanita hamil.
Dengan begitu banyaknya kerugian akibat merokok maka sudah seharusnya pemerintah mengeluarkan peraturan untuk mengendalikan dampak tembakau. Apalagi baru-baru ini Indonesia sempat dikejutkan dengan kejadian anak usia empat tahun yang sudah menjadi perokok. Karenanya harus ada upaya yang sistematik dan terus-menerus untuk memperbaiki keadaan akibat dampak yang diakibatkan oleh tembakau khususnya rokok.
Namun karena masih adanya pro dan kontra jika dikeluarkannya peraturan pemerintah maka seakan pemerintah tidak cepat tanggap atas banyaknya dampak yang diakibatkan oleh tembakau terutama sekali produk rokok. Sudah saatnya masyarakat Indonesia mendorong DPR untuk segera mengesahkan Undang-undang mengenai pengendalian dampak tembakau. Sebenarnya PP nomor 81/1999 yang diperbarui menjadi PP 38/2000 tentang Pengamanan Rokok bagi Kesehatan sudah diberlakukan, namun karena belum ada penegakan hukum, sehingga belum memiliki kekuatan yang mengikat. Pemerintah juga diharapkan untuk dapat meminimalkan dampak penggunaan tembakau dengan berusaha mengeluarkan regulasi yang tepat yang juga mengatur soal batasan umur untuk merokok, serta melakukan kampanye anti-rokok bagi semua kalangan, utamanya anak sekolah

Rokok bukan hanya berdampak negatif terhadap kesehatan, namun juga berdampak pada faktor sosial dan ekonomi masyarakat. Karenanya kita harus mendukung upaya pemerintah untuk menaikkan cukai rokok. Dengan adanya kenaikan cukai rokok diharapkan dapat menghambat perokok, khususnya genarasi muda yang merokok dikarenakan harga yang mahal. Selain itu diharapkan juga agar orang miskin yang perokok dapat mengalihkan uangnya untuk membeli hal lain yang berguna bagi keluarganya. Konsumen rokok paling besar adalah masyarakat miskin .Padahal uang untuk membeli rokok dapat dimanfaatkan untuk membeli makanan bergizi bagi anak atau untuk biaya sekolah.

Akibat merokok bukan hanya berakibat buruk bagi kesehatan perokok sendiri tapi juga berakibat tidak langsung bagi orang lain yang tidak merokok, atau biasa di sebut perokok pasif. Sebab perokok pasif biasanya menghirup asap yang berasal dari pembakaran rokok dan juga asap yang dikeluarkan oleh seorang perokok aktif yang mengakibatkan perokok pasif tanpa disadari telah membuat seseorang menjadi perokok. Biasanya perokok pasif ini berada di rumah, angkutan umum, cafe dan tempat-tempat umum lainnya.

Dengan adanya penetapan Kawasan Tanpa Rokok diharapkan akan memberikan perlindungan pada masyarakat terhadap risiko gangguan kesehatan yang dikarenakan lingkungan tercemar asap rokok. Dengan demikian penetapan Kawasan Tanpa Rokok ini perlu diselenggarakan di berbagai tatanan, yaitu tempat pelayanan kesehatan, tempat umum, arena bermain/ kegiatan anak-anak, angkutan umum, tempat ibadah, dan tempat proses belajar mengajar. Adanya Kawasan Tanpa Rokok ini hanya akan tercapai melalui komitmen yang tinggi dan kerja keras berbagai pihak. Selain itu berdasarkan pengalaman dari beberapa negara yang telah melaksanakan Kawasan Tanpa Rokok didapatkan bahwa implementasi Peraturan Kawasan Tanpa Rokok ini bisa terlaksana dengan baik karena diikuti dengan penegakan hukum yang ketat. Sehingga masyarakat maupun para pebisnis akan memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi. Adapun tujuan dari Kawasan Tanpa Rokok ini bukan untuk menurunkan angka perokok dan angka kematian perokok, tapi juga ada bebarapa tujuan lain seperti : Mencegah perokok pemula, memberikan perlindungan bagi masyarakat yang bukan perokok, mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman, serta melindungi generasi muda dari penyalgunaaan NAPZA(Narkotika, Psikotoprika dan Zat Aditif).

Pemasaran rokok di Indonesia merupakan pemasaran yang cukup gencar sehingga diperlukan peringatan kesehatan dibungkus dan iklan rokok yang efektif untuk membuat orang berpikir tentang kerugian merokok. Karena begitu gencarnya iklan dan promosi rokok yang semakin kreatif dan memikat untuk mengajak masyarakat memulai merokok,banyak dari kalangan pemerhati anak yang meminta pemerintah untuk segera mengesahkan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pengamanan Produk Tembakau. Dengan adanya peraturan ini maka dengan sendirinya akan melarang iklan rokok dalam bentuk apapun.

Banyak acara-acara yang disponsori oleh produk rokok seperti acara musik, pertandingan olahraga, seminar secara cuma-cuma yang seringkali dibarengi dengan pembagian contoh rokok secara gratis yang menyebabkan kalangan remaja umumnya menjadi kecanduan akibat dari mencoba rokok secara gratis. Oleh karena itu anak harus dilindungi dengan dikeluarkannnya Peraturan Pemerintah tentang Pengendalian Tembakau juga harus memperketat iklan, pemasaran, kemasan , promosi, konsumen dan penjualannya yang disah kan oleh negara, agar ada perlindungan kepada kelompok yang rentan terhadap jeratan adiksi nikotin.

Merokok dapat mengakibatkan lahirnya generasi yang lemah, tidak berkulitas dan tidak produktif sehingga akan menjadi beban bagi keluarga, lingkungan , masyarakat dan negara. Karena setiap negara dimana pun pasti membutuhkan generasi yang sehat dan berkualitas, maka untuk melahirkan genarsi muda yang sehat dan berkualitas tersebut diperlukan campur tangan pemerintah secara serius untuk melindungi warga negaranya terutama generasi mudanya dari berbagai gangguan kesehatan, diantaranya dengan melindungi mereka dari dampak tembakau khususnya rokok.

Senin, 05 April 2010

Pengendalian Rokok Berdampak pada Peningkatan Kesehatan Generasi Muda

Sebagian besar masyarakat Indonesia cenderung merasa sungkan untuk menegur orang yang berbuat salah, padahal apa yang dilakukannya merupakan suatu kesalahan dan bisa membahayakan atau merugikan banyak orang. Contoh yang biasa kita alami sehari-hari adalah seperti : menegur supir angkutan umum yang mengendarai secara ugal-ugalan,menegur orang merokok di tempat umum, menegur orang yang menyalip antrian dan lain-lain. Budaya sungkan untuk menegur atau sepertinya membolehkan bisa jadi menyebabkan atau menjadi salah satu sebab orang yang salah tidak mengetahui kesalahannya

Gambaran keadaan tersebut seharusnya mulai diperbaiki,demikian pula halnya dengan masih kurangnya kesadaran perokok yang masih semaunya merokok di tempat umum, sudah saatnya kita menyadarkan mereka para perokok

Bahan baku utama rokok adalah tembakau, dimana tembakau mengandung kurang lebih 2000 unsur kimiawi dan sepuluh diantaranya berbahaya bagi kesehatan. Yaitu : Tar (belangkin), karbon monoksida,nikotin, hidrogen sianida,dimethyl nitrosamine, catechol,acrolein,N-Nitrosonor nikotin,phenol, dan benzopyrene.

Selain dari bahan yang terkandung dalam tembakau berbahaya bagi kesehatan, asap yang dikeluarkan oleh rokok pun ternyata mengandung lebih dari 4000 zat kimia, sedikitnya terdapat 250 zat berbahaya dan 50 diantaranya menyebabkan kanker, diantaranya adalah bahan radioaktif (polonium-201) dan bahan-bahan yang digunakan di dalam cat(acetone), pencuci lantai(ammonia), pembasmi seranggga/ngengat(naphthalene), DDT, arsenic dan hidrogen sianida. Dan yang terbanyak adalah kandungan nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat karsinogenik,yang dapat mengakibatkan berbagai penyakit antara lain kanker,penyakit jantung,impotensi,penyakit darah tinggi, emfisema, bronchitis kronik dan gangguan kehamilan. Karbon monoksida sangat berbahaya bagi fungsi jantung, terutama yang menderita jantung koroner.

Melihat begitu banyaknya bahaya yang ditimbulkan oleh rokok, sudah saatnya pemerintah mengambil tindakan. Di beberapa negara telah diberlakukan ketentuan pembatasan kadar tar, nikotin dan karbon monoksida. Bahkan bebarapa negara telah mengatur pembatasan merokok dengan dikeluarkannya undang-undang.

Karena budaya dan lingkungan Indonesia yang serba boleh atau permisif maka harus segera diberlakukan peraturan yang tegas dan mengikat.Sikap masyarakat Indonesia yang cenderung acuh dan kurang taat hukum, maka alangkah lebih baik jika peraturan yang akan diundang-undangkan harus disosialisasikann terlebih dulu. Tidak mudah memang bagi pemerintah jika tiba-tiba harus mengeluarkan peraturan, karenanya pemerintah pun harus melakukan kajian terlebih dahulu. Seperti halnya bagaimana nasib buruh tembakau jika mereka kehilangan mata pencaharian . Maka sebelumnya para buruh tembakau itu bisa diajarkan untuk beralih menanam tanaman lain yang lebih bermanfaat. Namun bukan berarti karena adanya efek yang merugikan bagi mata pencaharian masyarakat atau masalah ketenagakerjaan, kemudian menjadi tidak kunjung diberlakukannya Undang-undang yang mengatur tentang pengendalian dampak tembakau. Karena undang-undang pengendalian dampak tembakau ini sudah sangat mendesak.

Menurut komisi IX DPR, sebenarnya Rancangan Undang-undang(RUU) Pengendalian Dampak Tembakau terhadap Kesehatan sebenarnya sudah masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2010. Undang-Undang Pengendalian Dampak Tembakau terhadap Kesehatan, sebenarnya merupakan upaya preventif untuk mengurangi dampak penggunaan tembakau terhadap kesehatan. Karena penggunaan tembakau dapat memicu timbulnya berbagai penyakit yang mengakibatkan kematian termasuk penyakit paru kronik, emfisema, kanker paru, jantung koroner, gangguan kesuburan dan impotensi.

Di Indonesia penggunaan tembakau telah menyebabkan lebih dari lima juta kasus kesakitan dan 400 ribu kematian setiap tahun. Dari hasil survei kesehatan nasional menunjukkan, kalangan rumah tangga miskin justru membelanjakan lebih banyak untuk keperluan belanja tembakau dibandingkan untuk keperluan pendidikan dan kesehatan. Fenomena inilah yang mengakibatkan merebaknya gizi buruk bagi balita dari keluarga miskin.

Oleh karena banyaknya dampak negatif dari tembakau dan rokok maka selain perlunya dikeluarkan Undang-undang yang mengatur tentang pengendalian tembakau, juga yang tak kalah pentingnya adalah perlunya peningkatan cukai dan harga rokok.

Kenaikan harga rokok dan peningkatan cukai akan meningkatakan pendapatan pemerintah,membuat mereka yang mulai mencoba merokok membatalkan niatnya, mereka yang sudah merokok akan berkurang atau berhenti karena tidak mampu untuk membeli lagi sehingga dapat melindungi keluarga miskin dan anak-anak disebabkan harga yang tidak terjangkau. Dengan kata lain peningkatan cukai Rokok menyebabkan : penerimaaan negara dari cukai tembakau bertambah, jumlah perokok akan menurun yang berakibat menurunnya angka kematian yang berkaitan dengan rokok.

Sebagai upaya menangulangi bahaya akibat merokok serta agar pelaksanaannya dapat lebih menyeluruh, efektif dan efisien maka diperlukan peraturan daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok dan Kawasan Terbatas Rokok. Adanya peraturan daerah tentang kawasan Tanpa Rokok dan Kawasan Terbatas Rokok ini merupakan upaya perlindungan terhadap resiko gangguan kesehatan karena lingkungan tercemar asap rokok, melindungi perokok pasif, menekan perokok pemula dan mebudayakan hidup sehat.

Adapun penetapan Kawasan Tanpa Rokok ini perlu diselenggarakan di berbagai tatanan, yaitu tempat umum, angkutan umum, tempat ibadah, arena kegiatan anak-anak, tempat proses belajar mengajar dan tempat pelayanan kesehatan. Kawasan Tanpa Rokok hanya akan tercapai melalui komitmen yang tinggi dan kerja keras berbagai pihak. Dalam melaksanakan Undang-undang Kawasan Tanpa Rokok semua pengelola bisnis atau tempat kerja harus mempunyai peraturan tertulis setempat tentang larangan merokok, memasang tanda larangan merokok, serta larangan menyediakan asbak rokok. Upaya menetapkan Undang- undang Kawasan Tanpa

Rokok ini harus disertai dengan penegakan hukum yang ketat sehingga dapat menyebabkan tingkat kepatuhan masyarakat dan pelaku bisnis cukup tinggi.

Baru-baru ini Indonesia cukup dikejutkan dengan berita tentang seorang anak berusia empat tahun yang sudah merokok seperti orang dewasa. Kemungkinan hal ini disinyalir karena iklan rokok yang berlebihan, oleh karena itu diperlukan pengawasan ketat terhadap iklan-iklan rokok. Salah satunya dengan mempercepat pengesahan Rancangan Undang-undang (RUU)) tentang Pengamanan Produk Tembakau sebagai Zat Adiktif bagi Kesehatan.

Sangatlah penting adanya penetapanRancangan Undang-Undang (RUU) ini menjadi Undang-Undang dan harus disegerakan karena terkait generasi penerus bangsa. Adanya pengaturan tentang batasan usiapun diperlukan. Dengan tidak ada batasan usia untuk mengkonsumsi rokok. Menjadi penyebab anak-anak dan remaja bebas menghisap rokok. karena itulah dibutuhkan regulasi yang mengatur soal batasan usia merokok.

Produk rokok, mungkin hanya satu-satunya produk yang mencantumkan pemberitahuan atau iklan yang justru menyebabkan orang untuk berpikir tentang kerugian merokok, seperti : Merokok dapat menimbulkan kanker, serangan jantung, impotensi dan berbaha abagi janin.

Namun mengapa semakin banyak orang yang menjadi perokok, bukan hanya orang dewasa, bahkan sudah merambah pada remaja dan anak-anak. Menurut beberapa penelitian, sejumlah remaja dan anak-anak yang merokok diketahui berasal dari iklan, selain dipengaruhi juga oleh teman-temannya.

Pemasaran rokok di Indonesia merupakan salah satu pemasaran produk yang paling gencar menyelusup ke segenap wilayah dengan segala tingkatan, baik miskin atau kaya, tua maupun muda, kalangan berpendidikan tinggi ataupun berpendidikan rendah. Sudah menjadi hal yang lumrah manakala produsen rokok menjadi sponsor musik. Sehingga masyarakat dan remaja khususnya dapat menyaksikan pertunjukan musik secara cuma-cuma. Bahkan sebagian remaja dan anak-anak ada yang memperoleh rokok dari acara-acara musik yang diperoleh dengan pembagian contoh gratis, dari sponsor peruhaaan rokok. Seperti diketahui bahwa merokok itu dapat menyebabkan pengunanya menjadi kecanduan dengan demikian umumnya jika sudah pernah mencoba maka pengunanya akan terus menikmati rokok. Anak-anak sebagai masa depan bangsa harus dilindungi. Karenanya RUU(Rancangan Undang-undang) tentang Pengendalian Tembakau juga harus memperketat iklan, pemasaran, kemasan , promosi, konsumen dan penjualannya yang disah kan oleh negara., agar ada perlindungan kepada kelompok yang rentan terhadap jeratan adiksi nikotin. Aturan yang lebih spesifik untuk melarang anak-anak merokok dan membeli rokok serta sanksi bagi pihak penjual atau pemberi rokok pada anak harus di atur dalam undang-undang. Dengan demikian pada gilirannnya akan menyelamatkan masa depan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Setiap negara dimana pun pasti membutuhkan generasi yang sehat dan berkualitas, maka untuk melahirkan genarsi muda yang sehat dan berkualitas tersebut diperlukan campur tangan pemerintah secara serius untuk melindungi warga negaranya terutama generasi mudanya dari berbagai gangguan kesehatan, diantaranya dengan melindungi mereka dari bahaya merokok.



.




Diikutkan dalam : Lomba Karya Tulis Anti Rokok Adhyatma Award 2010

Rabu, 31 Maret 2010

Jalan-jalan di sebagian Sumatera Barat

Setelah hampir tiga bulan setengah dari pernikahan kami, saya dan suami baru bisa merencanakan berkunjung ke kampung halamannya di Padang. Sebenarnya perjalanan ini di luar rencana, tapi karena setelah melihat kalender banyak tanggal merah yang beruntun, akhirnya saya dan suami memutuskan untuk pergi ke Padang.

Sebelum pergi saya, harus menyelesaikan pekerjaan yang akan saya tinggalkan, karena saya berencana sekalian mengambil cuti untuk bulan madu. Begitu pun juga halnya dengan suami.

Kami memutuskan pergi ke Padang dengan menggunakan bis, mengingat perjalanan kali ini tidak harus terburu-buru. Dari Bandung, kami berangkat jam sepuluh pagi, kemudian bis berhenti dahulu di Poll Jakarta, baru kemudian perjalanan dilanjutkan. Bis yang membawa kami harus mengantri di Pelabuhan Merak, karena akan melakukan penyeberangan dengan menggunakan kapal feri. Cukup lama kami menunggu antrian, setelah mendapat giliran menyebrang, hari sudah mulai malam. Akhirnya saya dan suami memutuskan untuk naik ke lantai atas kapal feri dari pada menunggu di dalam bis yang berada di geladak dasar/deck kapal. Berdua kami menikmati lautan di malam hari, seperti orang sedang berpacaran (tapi jangan dikonotasikan negatif, karena disekitarnya banyak orang), sambil sesekali mencari jajanan untuk makan malam. Subhannallah begitu indahnya memandang laut, serasa diri ini kerdil di antara ciptaan- Mu. Sayangnya perjalanannya di malam hari,jika siang hari mungkin kami bisa melihat ikan-ikan yang suka muncul di permukaan laut, sambil sesekali terbang. Waktupun berjalan sepertinya cepat sekali saat kami menyebrangi Selat Sunda, hingga kapalpun harus merapat di Pelabuhan Bakahueni, Lampung. Sampai juga kami di Ujung Timur Sumatra, untuk kemudian meneruskan perjalanan kembali.

Dari Pelabuhan Bakahueni, perjalanan dilanjutkan melalui daerah Lampung, Sumatra Selatan, Jambi kemudian sampailah di kota Padang malam keesokan harinya.

Penat rasanya melakukan perjalanan dengan memakan waktu 2 hari satu malam, tapi kami tetap bersyukur karena akhirnya sampai juga di rumah orang tua suamiku. Hari kedua saya dan suami pergi berkunjung ke saudara-saudara,dengan sesekali diselingi berjalan kaki dan membeli jajanan khas Padang. Kemudian kami singgah dulu ke Museum Adityawarman, tempat menyimpan dan melestarikan benda-benda bersejarah yang berhubungan dengan cagar budaya Minangkabau, Mentawai dan Indonesia.
Hari ketiga pergi ke pantai Muaro, sambil menikmati keindahan alam, tak lupa kami memesan minuman es kelapa, yang langsung diminum dari batok kelapanya. Segar rasanya menikmati pemandangan di siang hari sambil minum es kelapa. Kemudian dengan santai berjalan-jalan di pasir, sambil menunggu sun set tiba. Kalau sudah begini, rasanya hidup ini indah terus.

Hari keempat pagi-pagi sekali sudah wisata kuliner, mencari lontong sayur khas padang, siang sedikit makan sate Laweh, eh terus makan di rumah makan Pagi Sore. Setelah sholat dzuhur kami (saya, suami, ibu mertua, paman dan bibi suami, serta sepupu suami) berencana pergi ke Payakumbuh. Di jalan kami sempat berhenti membeli kue apem mariana, lumayan buat ganjal perut. Sebelum sampai di Payakumbumbuh, kami melewati Air Terjun Lembah Anai, di dalam kawasan Cagar Alam lembah Anai. Air Terjun Lembah Anai ini salah satunya terletak di pinggir jalan, sehingga dengan mudah bisa dilihat. Konon kabarnya Cagar Alam Lembah Anai banyak terdapat tanaman langka seperti bunga bangkai, cempedak air, madang siapi-api dan lain-lain. Sedangkan untuk hewan langkanya terdapat harimau Sumatra, Siamang, kera ekor panjang, beruk, trenggiling, burung punai, burung elang, burung balam dan burung puyuh. Karena perut mulai terasa lapar, di kota Padang Panjang kami berhenti untuk menikmati Sate Mak Syukur.
erjalanan pun langsung dilanjutkan ke Payakumbuh tanpa singgah di Bukittinggi. Di Payakumbuh kami menginap di rumah saudara, yang kebetulan tempatnya dekat dengan daerah wisata. Makan malam dilakukan tepat di perbatasan Sumbar-Riau. Pagi-pagi sekali setelah sarapan kami pergi menuju daerah wisata di Payakumbuh yaitu air terjun di Lembah Harau. Karena masih pagi,kami sangat menikmat segarnya udara pagi, belum lagi melihat keindahan alamnya. selain pergi ke air terjun Lembah Harau, kami pun melintasi Lembah Harau yang masih asri, jauh dari kebisingan kota. Jarang-jarang kami bisa menikmati suasana pedesaan, maka puji dan syukur tiada hentinya terucap. Setelah puas berkeliling di daerah Lembah Harau, perjalanan pun dilanjutkan kembali menuju Bukittinggi.

Akhirnya sampai juga deh di Bukittinggi. Untuk mengganjal perut yang sudah keroncongan, kami pergi ke pasar Lereng, di samping pasar Atas, untuk menikmati Nasi Kapau. Di sanalah pertama kalinya saya melihat gulai Tambusu (usus sapi) yang diisi dengan telur. Pokoknya makanannya enak-enak deh. Selesai makan kami pergi ke pasar Atas untuk membeli oleh-oleh seperti : jangek (kerupuk kulit), serta sandal khasnya. Tak lupa kami pun berfoto-foto di bawah Jam Gadang. Karena Paman suami beserta keluarga hendak menginap di hotel Novotel, maka kami pun check in dulu untuk memesan kamar. Setelah barang-barang masuk, kami melanjutkan pergi ke Gedung pertemuan Bung Hatta (Istana Bung Hatta) yang berada satu kompleks dengan hotel Novotel, karena hotel itu dibangun di atas tanah milik ibu Rachmi Hatta, istri dari bung Hatta(wakil presiden RI pertama).

Dari sana kami pun berangkat menuju Panorama,yang mana dari tempat itu dapat melihat pemandangan Ngarai Sianok, Subhanalloh suatu perpaduan yang cantik, antara lembah, bukit dan sungai. Tak henti-hentinya saya merasa takjub melihatnya. Makanya tidaklah mengherankan jika Ngarai Sianok mendapat julukan "Grand Canyon Indonesia".
Masih satu kompleks dengan panorama, kami menjumpai Gua Jepang. Untuk memasuki gua ini, harus menuruni tangga dimana anak tangganya berjumlah 128, dengan kedalaman sekitar 40 meter. Untuk masuk dan keluar dari terowongan terdapat 3 pintu utama dan 6 pintu darurat. Namun hanya satu pintu utama yang digunakan untuk umum yaitu pintu yang berada di taman panorama. Setelah puas berkeliling di taman panorama, akhirnya saya dan suami memutuskan untuk pulang ke Padang, sementara paman beserta keluarganya akan menginap di Bukittinggi.
Saya dan suami pulang berdua saja, sambil menikmati kebersamaan, walaupun harus bergelantungan di dalam bis.
Sore hari kami sudah sampai di Padang. Siap-siap bantuin masak buat acara besok. Hari kelima, ada acara makan-makan dan mendo'a (pengajian), sebagai tanda syukur bisa kumpul dan bertemu saudara-saudara.

Hari keenam, kami jalan-jalan di seputar Padang untuk wisata kuliner. Kami membeli keripik sanjai (singkong balado), karak kaliang, dakak-dakak, dan kue bawang. Sambil jalan-jalan berdua, kami menikmati es durian yang sangat terkenal di daerah pondok. Sore harinya kami pergi untuk membeli Martabak Kubang dan Roti Cane. Kalau begini terus-terusan bisa gemuk nih. Malam harinya kami kemas-kemas untuk kepulangan esok.

Hari ketujuh, saya, suami, ibu mertua beserta paman dan keluarganya pulang ke Bandung. Kali ini kami tidak naik bis lagi, tapi naik pesawat. Maklumlah esok hari sudah harus masuk kerja lagi. Sungguh perjalanan yang melelahkan sekaligus menyenangkan untuk bulan madu kami.



The roads in most of West Sumatra


fter nearly three months half of our marriage, my husband and I just could plan a visit to his hometown in Padang. Actually this trip outside of the plan, but because after seeing red on the calendar many successive, my husband and I finally decided to go into the field.
Before leaving me, must finish the job I'll leave, because I plan to all take a leave for the honeymoon. So too it is with husbands.

We decided to go into the field by using the bus, considering this trip should not rush.
From Bandung, we departed at ten in the morning, then a bus stop earlier in Poll Jakarta, then travel resumed. Bus that took us have to queue up at the port of Merak, because it will make the crossing by using the ferry. We waited long enough queue, after a turn crossing, it was already night. Finally my husband and I decided to go upstairs on the ferry waiting on a bus that was in the basic deck / deck boats. Together we enjoyed the ocean at night, like people were dating (but not negative connotations for many people around), while occasionally looking for snacks for dinner. Subhannallah so wonderful sea view, this seemed self-dwarf among Thy creation. Unfortunately the journey at night, if during the day maybe we could see fish like sea surface, while occasionally fly. Waktupun running so fast it seems as we crossed the Strait of Sunda, to be docked in Port kapalpun Bakahueni, Lampung. Until we are also in the eastern tip of Sumatra, to then continue the journey back.
From Port Bakahueni, we travel through the area of Lampung, South Sumatra, Jambi and Padang night arrived in town the next day.
Feel tired take a trip with 2 days one night, but we remain grateful for finally arrived at my husband's parents' house. The second day my husband and I went to visit relatives, interspersed with the occasional walk and buy snacks typical Padang. Then we stopped once to the Museum Adityawarman, where storing and preserving historical objects related to cultural preservation Minangkabau and Mentawai
The third day Muaro go to the beach, while enjoying the beauty of nature, do not forget we ordered drinks coconut ice, which directly taken from coconut shells. Fresh taste enjoy the scenery during the day, drinking iced coconut. Then a leisurely stroll on the sand, waiting for the sun sets arrive. If you already like this, it feels wonderful life continues.
Fourth day early this morning has been a culinary tour, looking for typical vegetable rice cake plain, a little eating satay Laweh afternoon, eh keep eating at the restaurant early afternoon. After praying Dhuhr we (me, husband, mother-in-law, uncle and aunt's husband, and cousin's husband) are planning to go to Payakumbuh. In a way we could stop buying cakes apem Mariana, bad for the stomach padding. Prior to the Payakumbumbuh, we passed the Anai Valley Waterfall, in the area of the Anai Nature Reserve. Anai Valley Waterfall is one of them is located at the curb, so that could easily be seen. The legend says Anai Valley Nature Reserve there are many rare plants such as carrion flower, water Cempedak, Madang Siapi-fire and others. While for the animals there are rare Sumatran Tiger, gibbon, long-tailed macaque, monkey, pangolin, doves, eagles, birds and quail Balam. Because the stomach began to feel hungry, in the town of Padang Panjang we stopped to enjoy Sate Mak syukur .

Continued to travel immediately without a stopover in Bukittinggi Payakumbuh.
In Payakumbuh we stay at home brother, who happened to his place near the tourist area. Dinner is done right on the border of West Sumatra, Riau. Early morning after breakfast we headed to the tourist area in Payakumbuh Harau waterfall in the valley. Because it was still morning, we were very menikmat the fresh morning air, yet to see its natural beauty. besides going to the waterfall Harau Valley, we went across the valley Harau still beautiful, far from the city noise. It's not often we can enjoy the rural atmosphere, then the praise and gratitude incessantly spoken. After being around in the area Harau Valley, the trip was followed back to Bukittinggi.

Finally arrived in Bukittinggi deh.
To block the stomach is already growling, we went to the market Slope, next to the market, to enjoy the Nasi Kapau. That's where I first saw Tambusu goulash (beef intestines), filled with eggs. Anyway food was delicious deh. Finished eating, we went to the market to buy souvenirs such as: jangek (crisp skin), as well as his trademark sandals. Not to forget we even took a picture-photo under the Clock Tower. Because Uncle husbands and families want to stay at the Novotel hotel, so we check in once for a reservation. Once goods come in, we continued to go to the House meeting Bung Hatta (Bung Hatta Palace) situated one complex with the Novotel hotel, because the hotel was built on land owned by the mother Rachmi Hatta, wife of the man Hatta (Indonesia's first vice president).


From there we departed for the Panorama, which is from where it can see the canyon scenery Sianok, Subhanalloh a fusion of beauty, between the valleys, hills and rivers. Unceasingly I was amazed to see it. Hence it is not surprising if the canyon Sianok got the nickname "Grand Canyon of Indonesia."

Still a complex with panoramic views, we come across the Cave of Japan. In order to enter this cave, had to descend a staircase where the steps amounted to 128, with a depth of about 40 meters. To enter and exit the tunnel there are 3 main doors and emergency exit 6. However, only one main door which is used for the doors that are common in the park panorama. After being around in the park panorama, my husband and I finally decided to go into the field, while the uncle and his family will stay in Bukittinggi.

My husband and I go home alone, while enjoying time together, despite having to hang on a bus.

In the evening we had reached the Padang. Ready-cooked ready bantuin create event tomorrow. Fifth day, there was a bite to eat and pray (recitation), as a sign of gratitude could gather and meet relatives.

Sixth day, we walk around the Padang for culinary tourism. We bought chips sanjai (cassava Balado), character kaliang, dakak-dakak, and onion cake. Taking a walk together, we enjoy a very famous durian ice in the cabin area. In the afternoon we went to buy bread Murtabak Kubang and Cane. If this can keep fat nih. Boxed evening we pack up to return tomorrow.

Seventh day, my husband, mother-in-law beserta uncle and his family returned to Bandung. This time we did not ride the bus again, but on a plane. Tomorrow it's known has had to work again. It's been a long journey at the same time enjoyable for our honeymoon.