Selasa, 28 Juni 2011

Anakku masuk SD Jepang ... apa yang harus dipersiapkan ya ?

Sebagai bahan perbandingan dengan masuk SD di Indonesia


Anakku masuk SD Jepang ... apa yang harus dipersiapkan ya ?

(Bagian 1)

Pertama-tama saya mengucapkan Selamat kepada teman-teman yang
anaknya Insya Allah akan masuk SD bulan April nanti.
Mudah2an persiapan-persiapannya sudah dilakukan sejak
saat ini dan juga mudah-mudahan dalam waktu singkat anak kita
dapat cepat beradaptasi dengan lingkungan teman-teman Jepangnya
di SD yang baru itu.

Insya Allah anak saya yang ke 3 akan masuk SD di bulan April
ini sehingga informasi di bawah ini adalah pengalaman saya
dalam mempersiapkan segala sesuatunya, mulai dari pemberitahuan
dari City Hall sampai dengan Penjelasan Masuk SD.
Sebagian besar saya tulis tahun lalu ketika anak ke 2 akan
masuk SD.

Ini adalah prosedur di daerah Yokohama, oleh karenanya mungkin
di daerah yang lain mempunyai prosedur berbeda. Peling tidak
tulisan ini bisa menjadi sedikit informasi awal sebelum
teman-teman menghadapi saat-saat awal sekolah di bulan April
nanti.

Bila anak kita terdaftar menjadi anggota keluarga di City hall
maka setelah anak berumur 6 tahun secara otomatis City Hall
memberikan pengumuman melalui kartu pos bahwa anak kita sudah
bisa mendaftarkan SD di daerah tempat tinggal kita.

Tentunya yang ditawarkan oleh pemerintah adalah SD Negri dan
biasanya SD yang dimiliki oleh pemerintah daerah. Kita tidak bisa
memilih di SD mana anak kita akan disekolahkan karena City Hall lah
yang berhak menetapkannya. City Hall menetapkan sesuai dengan
alamat rumah. Misalnya alamat kita di 2 Chome (Alamat di Jepang
memakai istilah Chome untuk pembagian daerah atau blok), maka anak
kita akan dimasukkan ke SD yang berada di Chome tersebut.

Setelah kita mendapatkan pemberitahuan tersebut ada 2 hal yang
perlu dilakukan, yaitu :
1. Pergi ke City Hall untuk mengambil berkas pendaftaran SD.
Bisa ditanyakan di City Hall terdekat di bagian Pendaftaran SD.
2. Pergi ke SD yang ditunjuk oleh City Hall.
Setelah Formulir pendaftaran diisi, tahap berikutnya adalah
pergi ke SD yang dituju untuk bertemu dengan kepala sekolahnya.
Kepala sekolah akan mewawancarai kita dan juga anak kita.
Kadang dia bertanya siapa namanya, apakah bisa berbahasa jepang,
apakah tahu dengan istilah "Janken" dll.
Bila Kepala Sekolah merasa tidak ada masalah dengan anak kita,
mereka akan memberikan Cap tanda anak kita diterima di SD tersebut.
Setelah itu formulir harus dikembalikan ke City Hall bagian

Pendaftaran SD dan proses pendaftaran ini selesai sampai di sini.

Setelah berselang beberapa bulan tepatnya bulan November, pihak City Hall
akan mengirim kartu pos yang berisi pemberitahuan kalau anak kita
perlu mengikuti cek kesehatan di SD yang akan dituju. Cek kesehatan
ini meliputi mata, telinga dll.Tujuan dari cek kesehatan ini adalah
agar bila anak kita mempunyai penyakit yang cukup berat, masih ada waktu
untuk mengobatinya menjelang masuk ke SD pada bulan April.

Kemudian tahap berikutnya, SD mengundang orang tua calon murid untuk
datang ke SD dan mendengarkan Penjelasan Masuk SD, baik mengenai apa saja
yang perlu dipesiapkan maupun jadwal Upacara Masuk SD di bulan April
nanti. Di SD tempat anak saya, setelah Penjelasan Masuk SD berakhir
dibagian pintu keluar akan dijual barang-barang keperluan anak kita
seperti Pinsil warna, topi olah raga yang warna merah dan putih,
Topi keselamatan yang digunakan ketika terjadi gempa dll.
Penjelasan Masuk SD ini Insya Allah akan saya sampaikan terpisah di
bagian ke 2 dari tulisan ini.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua ketika anaknya
masuk ke SD Jepang adalah sbb :

1. Pergi Bersama

Biasanya di sekitar rumah kita ada yang anaknya juga akan masuk SD
dan karena alamat mereka dekat dengan rumah kita maka secara otomatis
anak-anak tersebut bersekolah di SD yang sama dengan anak kita.
Untuk anak-anak SD yang bersekolah di SD yang sama mereka diminta
agar pergi bersama-sama dari tempat berkumpul di dekat rumah sampai
sekolah. Sedangkan untuk pulangnya mereka dapat pulang sendiri-sindiri
tanpa menunggu teman-temannya yang lain. Oleh karenanya, para orang tua
perlu mempersiapkan anak-anaknya baik makan pagi, bento, mandi dll nya
dengan baik dan tepat waktu, agar anak kita dapat sampai di tempat
berkumpul itu tepat pada waktunya juga, sehingga teman-teman yang lain
tidak perlu menunggu-nunggu anak kita terlalu lama. Tentunya lebih cepat
sampai akan memberikan kesan baik kepada kita dan anak kita.
Para orang tua yang anaknya baru masuk SD, mereka mengantarkan
anaknya ke tempat berkumpul ini. Kadang mereka berkenalan dengan
orang tua murid yang lain dan bila sudah akrab, mereka dapat bercerita
sampai berpuluh-puluh menit. Kalau di Indonesia mungkin itu saatnya mereka
"ngerumpi" baik tentang keadaan anaknya maupun yang lainnya.
Oleh karenanya kesempatan ini sangat bagus sekali kita pergunakan
untuk bersosialisasi dengan tetangga orang jepang.
Di akhir bulan Maret, para anak-anak murid baru akan mengadakan latihan
cara pergi ke sekolah. Sehingga pada bulan April mereka sudah tidak
canggung lagi.

2. Makan Siang di Sekolah

Berbeda dengan di Indonesia, SD di Jepang dimulai sekitar jam 8:25 dan
akan selesai sekitar jam 14:00. Semakin tinggi kelasnya semakin banyak
mata pelajaran dan kadang mereka pulang jam 15:00. Oleh karena itu,
mereka akan makan siang di sekolah (Kyuushoku). Pemerintah daerah
akan memberikan jadwal menu makan siang untuk setiap bulannya.
Sehingga menu makanan di satu SD akan sama dengan menu SD yang lain
asalkan masih satu kota. Bagi orang tua murid yang beragama Islam,
tentunya memiliki kekhawatiran dalam hal menu makan siang ini.
Hal ini perlu didiskusikan dengan pihak sekolah agar mendapatkan
cara pemecahan yang baik.

Ada dua cara yang bisa dilakukan oleh orang tua muslim, yaitu :
1. Memeriksa menu makan siang setiap harinya dan memberitahukan
kepada anaknya agar tidak memakan makanan yang mungkin tidak halal.
Cara ini cukup memakan waktu, karena orang tua perlu mengecek menu
makanan setiap harinya.
2. Membawa bento dari rumah. Tentunya agar bento anak kita tidak
terlalu berbeda dengan teman-temannya di sekolah, perlu bagi para
orang tua mengecek menu makanan setiap harinya. Bila hari itu menu
makan siangnya roti, sebisa mungkin kita persiapkan bento roti untuk
anak kita. Bila menu hari telur maka kita perlu menyiapkannya juga.
Budaya orang Jepang adalah keseragaman. Oleh karenanya sedapat mungkin
makanan anak kita mirip dengan menu teman-temannya.
Biaya makan siang (Kyuushoku) tidak sama, ini tergantung dari
di daerah mana SD itu berada. Sebagai contoh, di daerah Yokohama
tempat anak saya, biayanya hanya 4000 yen / bulan.
Walaupun anak kita membawa bento sendiri, pihak sekolah tetap
mengambil 4000 yen dari account pos kita. Akan tetapi bila kita
bisa bernegosiasi, karena anak kita tidak makan di sekolah
dan hanya minum susu yang diberikan sekolah, Insya Allah sebagian
besar dari uang kyushoku itu akan kembali di akhir tahun ajaran.
Untuk lebih jelasnya silakan teman-teman diskusikan hal ini dengan
pihak sekolah.

3. Surat dari Sekolah

Setiap harinya sekolah akan memberikan surat yang berisi berbagai
informasi baik mengenai jadwal pelajaran setiap harinya maupun
informasi mengenai jadwal acara-acara yang akan diadakan pada
bulan tersebut. Misalnya jadwal festival sekolah (undokai), jadwal
pertemuan orang tua murid, jadwal interview orang tua dengan wali kelas
dll. Juga akan diinformasikan bila ada banyak siswa yang tidak masuk
sekolah dan peringatan agar menjaga kesehatan. Oleh karena itu,
kita sebagai orang tua perlu mengecek surat-surat ini setiap harinya,
agar tidak ada berita-berita atau pengumuman yang terlewat.
Bagi rekan-rekan yang tidak bisa berbahasa jepang ada bagusnya
sejak sekarang mencari teman atau junior atau senior yang bisa
berbahasa jepang agar nantinya bisa menolong menterjemahkan
surat-surat dari sekolah ini.

3. Renraku cho (Buku pemberitahuan)

Pada periode awal masuk SD, pihak sekolah akan memberikan jadwal
per bulannya. Akan tetapi setelah beberapa bulan dan anak-anak kita
sudah bisa menulis sendiri, anak akan menuliskan jadwal pelajaran
hari berikutnya di buku renraku cho (buku pemberitahuan).
Selain jadwal pelajaran, renraku cho juga digunakan untuk memberitahukan
ke pihak sekolah ketika anak kita sakit atau libur. Biasanya kita
diminta mencari 2 orang anak jepang yang sekelas dengan anak kita
sebagai teman. Bila anak kita sakit, kita tulis perihal kesehatan anak
kita di renraku cho dan kita berikan renraku cho ini ke teman anak
kita itu agar renraku cho nya disampaikan ke wali kelas. Nanti Wali kelas
akan menuliskan jadwal pelajaran untuk esok harinya dan mengembalikan
renraku cho itu ke teman anak kita dan teman anak kita yang akhirnya
mengembalikannya kepada kita.

4. Latihan membaca (Ondoku)

Ada satu mata pelajaran di SD yaitu membaca, biasanya anak akan
diberikan PR oleh gurunya untuk membaca satu cerita dan diulang-ulang
di rumahnya. Kita sebagai orang tua perlu mendengarkan dan mengecek
apakah bacaan anak kita sudah bagus, apakah tempat berhenti dalam
satu kalimat sudah benar atau belum dll. Oleh karenanya saya sangat
menyarankan kepada teman-teman yang belum bisa berbahasa jepang,
sebaiknya belajar bahasa jepang secepatnya agar bisa memeriksa
PR-PR ondoku anak kita nanti.

5. Interview wali kelas dengan orang tua murid.

Setelah 3-4 bulan berlangsung, orang tua murid akan dipanggil oleh
wali kelas untuk menghadiri wawancara. Isinya terkait dengan keadaan
anak kita di kelas baik yang berhubungan dengan pelajaran maupun
dengan keadaan sosialnya di kelas.
Kalau saya kadang menanyakan apakah anak saya ada kawan di kelas
atau bermain hanya sendiri saja. Hal lain saya juga tanyakan
apakah anak saya di kelas pernah tidur ketika guru menjelaskan,
dan bagaimana nilai pelajaran anak saya apakah diatas rata-rata
atau sangat jauh di bawah rata-rata. Dan masih banyak lagi
pertanyaan yang bisa kita siapkan sebelum interview.

6. Seragam Sekolah

Untuk SD negeri biasanya memakai pakaian bebas. Kalau SD swasta
mereka menggunakan seragam. Ini cukup membantu kita karena kita
tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk baju seragam.
Bila anak kita pernah sekolah di TK Jepang, biasanya pihak SD masih
membolehkan untuk menggunakan baju olah raga TK nya. Jadi kita
tidak perlu membeli baju olah raga yang baru. Hal ini silakan
teman-teman negosiasikan dengan pihak sekolah.

Demikian sekilas info mengenai Persiapan SD bagi anak-anak kita,
mudah-mudahan tulisan ini dapat memberikan sedikit gambaran hal-hal
yang akan kita hadapi di awal-awal tahun ajaran baru.

GAMBARIMASHO !!!

wassalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Yokohama, 13 Maret 2010
diperbaharui 2 Maret 2011

endrianto djajadi
1993-sekarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar