Selasa, 20 Juli 2010

e-hon

Beberapa buku cerita rakyat dari berbagai negara bisa di baca di :http://www.e-hon.jp/index.htm


Selamat membaca

Minggu, 18 Juli 2010

Balita Diajarkan Calistung, Saat SD Potensi Terkena 'Mental Hectic'

Balita Diajarkan Calistung, Saat SD Potensi Terkena 'Mental Hectic'
Seorang anak balita sedang mencoret dinding/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Anak usia di bawah lima tahun (balita) sebaiknya tak buru-buru diajarkan baca tulis dan hitung (calistung). Jika dipaksa calistung si anak akan terkena 'Mental Hectic'.

''Penyakit itu akan merasuki anak tersebut di saat kelas 2 atau 3 Sekolah Dasar (SD). Oleh karena itu jangan bangga bagi Anda atau siapa saja yang memiliki anak usia dua atau tiga tahun sudah bisa membaca dan menulis,'' ujar Sudjarwo, Direktur Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Ditjen PNFI Kemendiknas, Sabtu (17/7).

Oleh karena itu, kata Sudjarwo, pengajaran PAUD akan dikembalikan pada 'qitah'-nya. Kemendiknas mendorong orang tua untuk menjadi konsumen cerdas, terutama dengan memilih sekolah PAUD yang tidak mengajarkan calistung.

Saat ini banyak orang tua yang terjebak saat memilih sekolah PAUD. Orangtua menganggap sekolah PAUD yang biayanya mahal, fasilitas mewah, dan mengajarkan calistung merupakan sekolah yang baik. ''Padahal tidak begitu, apalagi orang tua memilih sekolah PAUD yang bisa mengajarkan calistung, itu keliru,'' jelas Sudjarwo.

Sekolah PAUD yang bagus justru sekolah yang memberikan kesempatan pada anak untuk bermain, tanpa membebaninya dengan beban akademik, termasuk calistung. Dampak memberikan pelajaran calistung pada anak PAUD, menurut Sudjarwo, akan berbahaya bagi anak itu sendiri. ''Bahaya untuk konsumen pendidikan, yaitu anak, terutama dari sisi mental,'' cetusnya.

Memberikan pelajaran calistung pada anak, menurut Sudjarwo, dapat menghambat pertumbuhan kecerdasan mental. ''Jadi tidak main-main itu, ada namanya 'mental hectic', anak bisa menjadi pemberontak,'' tegas dia.

Kesalahan ini sering dilakukan oleh orang tua, yang seringkali bangga jika lulus TK anaknya sudah dapat calistung. Untuk itu, Sudjarwo mengatakan, Kemendiknas sedang gencar mensosialisasikan agar PAUD kembali pada fitrahnya. Sedangkan produk payung hukumnya sudah ada, yakni SK Mendiknas No 58/2009. ''SK nya sudah keluar, jadi jangan sembarangan memberikan pelajaran calistung,'' jelasnya.

Sosialisasi tersebut, kata Sudjarwo, telah dilakukan melalui berbagai pertemuan di tingkat kabupaten dan provinsi. Maka Sudjarwo sangat berharap pemerintah daerah dapat menindaklanjuti komitmen pusat untuk mengembalikan PAUD pada jalurnya. ''Paling penting pemda dapat melakukan tindak lanjutnya,'' jawab dia.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Srie Agustina, Koordinator Komisi Edukasi dan Komunikasi Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), menyatakan, memilih mensosialisasikan produk pendidikan merupakan bagian dari fungsi dan tugas BPKN untuk melakukan perlindungan terhadap konsumen.

Dalam hal ini, kata Srie, BPKN memprioritaskan sosialisasi pada anak usia dini. Sebab berdasarkan Konvensi Hak Anak, setiap anak memiliki empat hak dasar. Salah satunya adalah hak untuk mendapatkan perlindungan dalam kerugian dari barang dan produk, termasuk produk pendidikan. ''Untuk itu sejak dini anak dilibatkan, karena di usia itulah pembentukan karakter terjadi,'' papar Srie.

Namun menurut Srie, mengedukasi tentang sebuah produk harus menggunakan metode khusus. Tidak dapat berwujud arahan dan larangan, namun dengan cara yang menyenangkan, salah satunya dengan festival mewarnai sebagai salah satu teknik untuk memberikan edukasi. ''Dengan mewarnai, mereka bisa terlibat dan merasa lebur di dalamnya, selain itu dalam gambar yang diwarnai tersebut disisipkan pesan-pesan yang ingin disampaikan,'' pungkasnya.
Red: Endro Yuwanto
Sumber: viruscerdas.com

Konspirasi Imunisasi & Bahaya Vaksinasi



Jika kita merunut sejarah vaksin modern yang dilakukan oleh Flexner Brothers, kita dapat menemukan bahwa kegiatan mereka dalam penelitian tentang vaksinasi pada manusia didanai oleh Keluarga Rockefeller. Rockefeller sendiri adalah salah satu keluarga Yahudi yang paling berpengaruh di dunia, dan mereka adalah bagian dari Zionisme Internasional.

Dan kenyataannya, mereka adalah pendiri WHO dan lembaga strategis lainnya :

The UN’s WHO was established by the Rockefeller family’s foundation in 1948 the year after the same Rockefeller cohort established the CIA. Two years later the Rockefeller Foundation established the U.S. Government’s National Science Foundation, the National Institute of Health (NIH), and earlier, the nation’s Public Health Service (PHS).
~ Dr. Leonard Horowitz dalam “WHO Issues H1N1 Swine Flu Propaganda”

Dilihat dari latar belakang WHO, jelas bahwa vaksinasi modern (atau kita menyebutnya imunisasi) adalah salah satu campur tangan (Baca : konspirasi) Zionisme dengan tujuan untuk menguasai dan memperbudak seluruh dunia dalam “New World Order” mereka.

Apa Kata Para Ilmuwan Tentang Vaksinasi?

* “Satu-satunya vaksin yang aman adalah vaksin yang tidak pernah digunakan.”
~ Dr. James R. Shannon, mantan direktur Institusi Kesehatan Nasional Amerika
* “Vaksin menipu tubuh supaya tidak lagi menimbulkan reaksi radang. Sehingga vaksin mengubah fungsi pencegahan sistem imun.”
~ Dr. Richard Moskowitz, Harvard University
* “Kanker pada dasarnya tidak dikenal sebelum kewajiban vaksinasi cacar mulai diperkenalkan. Saya telah menghadapi 200 kasus kanker, dan tak seorang pun dari mereka yang terkena kanker tidak mendapatkan vaksinasi sebelumnya.”
~ Dr. W.B. Clarke, peneliti kanker Inggris
* “Ketika vaksin dinyatakan aman, keamanannya adalah istilah relatif yang tidak dapat diartikan secara umum”.
~ dr. Harris Coulter, pakar vaksin internasional
* “Kasus polio meningkat secara cepat sejak vaksin dijalankan. Pada tahun 1957-1958 peningkatan sebesar 50%, dan tahun 1958-1959 peningkatan menjadi 80%.”
~ Dr. Bernard Greenberg, dalam sidang kongres AS tahun 1962
* “Sebelum vaksinasi besar besaran 50 tahun yang lalu, di negara itu (Amerika) tidak terdapat wabah kanker, penyakit autoimun, dan kasus autisme.”
~ Neil Z. Miller, peneliti vaksin internasional
* “Vaksin bertanggung jawab terhadap peningkatan jumlah anak-anak dan orang dewasa yang mengalami gangguan sistem imun dan syarat, hiperaktif, kelemahan daya ingat, asma, sindrom keletihan kronis, lupus, artritis reumatiod, sklerosis multiple, dan bahkan epilepsi. Bahkan AIDS yang tidak pernah dikenal dua dekade lalu, menjadi wabah di seluruh dunia saat ini.”
~ Barbara Loe Fisher, Presiden Pusat Informasi Vaksin Nasional Amerika
* “Tak masuk akal memikirkan bahwa Anda bisa menyuntikkan nanah ke dalam tubuh anak kecil dan dengan proses tertentu akan meningkatkan kesehatan. Tubuh punya cara pertahanan tersendiri yang tergantung pada vitalitas saat itu. Jika dalam kondisi fit, tubuh akan mampu melawan semua infeksi, dan jika kondisinya sedang menurun, tidak akan mampu. Dan Anda tidak dapat mengubah kebugaran tubuh menjadi lebih baik dengan memasukkan racun apapun juga ke dalamnya.”
~ Dr. William Hay, dalam buku “Immunisation: The Reality behind the Myth”

Dan masih banyak lagi pendapat ilmuwan yang lainnya.

Dan ternyata faktanya di Jerman para praktisi medis, mulai dokter hingga perawat, menolak adanya imunisasi campak. Penolakan itu diterbitkan dalam “Journal of the American Medical Association” (20 Februari 1981) yang berisi sebuah artikel dengan judul “Rubella Vaccine in Suspectible Hospital Employees, Poor Physician Participation”. Dalam artikel itu disebutkan bahwa jumlah partisipan terendah dalam imunisasi campak terjadi di kalangan praktisi medis di Jerman. Hal ini terjadi pada para pakar obstetrik, dan kadar terendah lain terjadi pada para pakar pediatrik. Kurang lebih 90% pakar obstetrik dan 66% parak pediatrik menolak suntikan vaksin rubella.

Lalu mengapa bisa hal itu terjadi? Apa rahasia di balik vaksin dan imunisasi?

Menurut penelitian saya tentang imunisasi yang telah saya lakukan sejak beberapa tahun lalu. Saya berusaha mengaitkannya dengan metode ilmu genetik dalam Islam yang sedikit telah saya pahami.

Vaksin yang telah diproduksi dan dikirim ke berbagai tempat di belahan bumi ini (terutama negara muslim, negara dunia ketiga, dan negara berkembang), adalah sebuah proyek untuk mengacaukan sifat dan watak generasi penerus di negara-negara tersebut.

Vaksin tersebut dibiakkan di dalam tubuh manusia yang bahkan kita tidak ketahui sifat dan asal muasalnya. Kita tau bahwa vaksin didapat dari darah sang penderita penyakit yang telah berhasil melawan penyakit tersebut. Itu artinya dalam vaksin tersebut terdapat DNA sang inang dari tempat virus dibiakkan tersebut.

Pernahkah anda berpikir apabila DNA orang asing ini tercampur dengan bayi yang masih dalam keadaan suci?

DNA adalah berisi cetak biru atau rangkuman genetik leluhur-leluhur kita yang akan kita warisi. Termasuk sifat, watak, dan sejarah penyakitnya.

Lalu apa jadinya apabila DNA orang yang tidak kita tau asal usul dan wataknya bila tercampur dengan bayi yang masih suci? Tentunya bayi tersebut akan mewarisi genetik DNA sang inang vaksin tersebut.

Pernahkan anda terpikir apabila sang inang vaksin tersebut dipilih dari orang-orang yang terbuang, kriminal, pembunuh, pemerkosa, peminum alkohol, dan sebagainya?

Dari banyak sumber yang saya dengar selama ini, penelitian tentang virus dilakukan kepada para narapidana untuk menghemat biaya penelitian, atau malah mungkin hal itu disengaja?

Zat-zat kimia berbahaya dalam vaksin.

Vaksin mengandung substansi berbahaya yang diperlukan untuk mencegah infeksi dan meningkatkan performa vaksin. Seperti merkuri, formaldehyde, dan aluminium, yang dapat membawa efek jangka panjang seperti keterbelakangan mental, autisme, hiperaktif. alzheimer, kemandulan, dll. Dalam 10 tahun terakhir, jumlah anak autis meningkat dari antara 200 – 500 % di setiap negara bagian di Amerika.

Babi dalam Vaksin.

Penggunaan asam amino binatang babi dalam vaksin bukanlah berita yang baru. Bahkan kaum Muslim dan Yahudi banyak yang menentang hal ini karena babi memang diharamkan, seperti tertuang dalam Qur’an ayat berikut :

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Qur’an surah Al-Maidah (5) ayat 3

Bahkan dalam Perjanjian Lama (Taurat) juga disebutkan :

“Jangan makan babi. Binatang itu haram karena walaupun kukunya terbelah, ia tidak memamah biak. Dagingnya tidak boleh dimakan dan bangkainya pun tak boleh disentuh karena binatang itu haram.”
Imamat 11 : 7-8

Lalu mengapa Allah mengharamkan Babi?

1. Asam Amino manusia yang hanya sedikit berbeda dari binatang babi.

Asam amino adalah salah satu penyusun protein pada makhluk hidup. Jika kita melihat insulin pada manusia dan babi, maka hanya akan terpaut satu daripada babi. Berikut penjelasannya :

Insulin manusia : C256H381N65O76S6 MW=5807,7
Insulin babi : C257H383N65O77S6 MW=5777,6
Penjelasan : hanya 1 asam amino berbeda

Insulin manusia : C256H381N65O76S6 MW=5807,7
Insulin sapi : C254H377N65O75S6 MW=5733,6
Penjelasan : ada 3 asam amino berbeda

Para produsen vaksin mengatakan bahwa jika menggunakan asam amino babi, maka mereka tidak memerlukan banyak proses penelitian lagi karena hanya terpaut satu asam amino. Berbeda dengan sapi yang terpaut 3 asam amino.

“Secara chemisty, DNA manusia dan babi hanya beda 3 persen. Aplikasi teknologi transgenetika membuat organ penyusun tubuh babi akan semakin mirip dengan manusia.”
~ Dr. Muladno, ahli genetika molekuler di Fakultas Peternakan ITB

Tapi sayangnya mereka lupa jika asam aminonya hampir identik berarti sama saja kita memakan daging manusia (kanibal), dan telah jelas bahwa kanibal dapat menyebabkan penyakit-penyakit genetik yang tidak bisa disembuhkan, termasuk penyakit syaraf dan lain-lain.

Di China, terdapat sebuah desa yang gemar memakan daging manusia yang melintas di desanya, yang kemudian digunakan untuk sebuah perayaan. Mereka mengatakan bahwa rasa daging manusia mirip dengan rasa daging babi.

2. Sifat babi yang buruk dapat menurun kepada manusia yang memakannya.

Seorang Imam Muslim bersama kawannya orang barat pernah melakuak test kepada 3 ekor babi dan 3 ekor ayam, masing masing adalah 2 jantan dan 1 betina. Dan hasilnya adalah :

Ketika 2 ekor ayam jantan dan 1 ayam betina dilepas, maka 2 ayam jantan tersebut bertarung hingga satu tewas/kalah untuk merebutkan betina. Namun apa yang terjadi ketika 2 ekor babi jantan dan 1 ekor babi betina dilepas ? ternyata babi jantan yang satu membantu yang lain untuk melaksanakan hajat seksualnya pada si betina.

Dan sang Imam berkata, “Inilah ! Daging babi itu membunuh ‘ghirah’ (rasa cemburu) orang yang memakannya dan ini terjadi pada kaum kalian.”

Beberapa penelitian di barat juga banyak yang menyatakan bahwa memakan babi dapat mempengaruhi watak, resiko perselingkuhan, dan hasrat seksual yang melebihi ambang batas kewajaran sebagai manusia.

3. Tubuh babi dapat mengubah virus jinak menjadi ganas.

Babi memiliki berbagai reseptor dalam tubuhnya yang dapat menjadikan virus jinak yang masuk ke dalam tubuh babi kemudian keluar dalam keadaan ganas, diantaranya reseptor yang sangat dikenal para ilmuwan adalah reseptor alfa 2,6 sialic acid untuk mengikat influenza manusia dan 2,3 sialic acid untuk mengikat virus influenza unggas. Virus-virus yang terikat ke dalam reseptor tersebut kemudian dapat berubah menjadi ganas. Selain itu reseptor-reseptor itu juga dapat mengikat dua jenis virus yang memiliki sifat yang berbeda, untuk kemudian di mixing menjadi satu virus ganas yang memiliki 2 sifat.

4. Banyaknya penyakit dalam tubuh Babi

Kita sudah mengetahui sejak Sekolah Dasar dahulu bahwa babi mengandung cacing pita yang sangat berbahaya. Cacing pita bahkan dapat mengganggu sistem syaraf dan dapat masuk hingga otak manusia. Selain cacing pita masih banyak penyakit lainnya yang disebabkan oleh babi melalui bakteri, karena kebiasaannya yang senang memakan kotoran, bahkan kotorannya sendiri.

5. Sifat aneh babi lainnya.

“Babi mempunyai sifat kembar antara binatang buas dan binatang jinak. Sifatnya yang menyerupai binatang buas adalah karena ia bertaring dan suka makan bangkai, sedangkan sifatnya yang menyerupai binatang jinak ialah karena ia berceracak dan makan rumput serta dedaunan lainnya.

Babi memiliki syahwat yang amat kuat, hingga pada saat ia kawin (bersetubuh), pejantan bertengger di atas betinanya yang berjalan bermil-mil jauhnya. Pejantannya mengejar-ngejar betina demikian kasar hingga terjadi perkelahian yang mungkin menewaskan salah satu atau menewaskan kedua-duanya.

Satu kali mengandung, babi betina dapat melahirkan dua puluh ekor anak. Pejantan mulai kawin bila telah berumur 8 bulan, sedangkan betinanya mulai melahirkan bila telah mencapai umur 6 bulan. Di beberapa negeri, babi kawin pada umur 4 bulan, betinanya mulai bunting setelah dikawini dan akan melahirkan setelah bunting selama enam atau tujuh bulan. Babi betina yang telah mencapai umur 15 tahun tidak dapat beranak. Jenis binatang ini adalah yang paling banyak mempunyai keturunan. Babi jantan merupakan binatang jantan yang paling tahan lama bertengger di atas betinanya (kawin).

Yang mengherankan, jika sebelah matanya dicungkil ia segera mati. Babi memiliki kesamaan dengan manusia, yaitu kulitnya tidak dapat dikelupas kecuali jika dipotong lebih dulu daging yang berada di bawahnya.”

~ Kamal al-Din Muhammad ibn Musa al-Damiri, dalam Kitabul-Hayawan Al-Kubra

Bencana akibat vaksin yang tidak pernah dipublikasikan.

* Di Amerika pada tahun 1991 – 1994 sebanyak 38.787 masalah kesehatan dilaporkan kepada Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS) FDA. Dari jumlah ini 45% terjadi pada hari vaksinasi, 20% pada hari berikutnya dan 93% dalam waktu 2 mgg setelah vaksinasi. Kematian biasanya terjadi di kalangan anak anak usia 1-3 bulan.
* Pada 1986 ada 1300 kasus pertusis di Kansas dan 90% penderita adalah anak-anak yang telah mendapatkan vaksinasi ini sebelumnya. Kegagalan sejenis juga terjadi di Nova Scotia di mana pertusis telah muncul sekalipun telah dilakukan vaksinasi universal.
* Jerman mewajibkan vaksinasi tahun 1939. Jumlah kasus dipteri naik menjadi 150.000 kasus, di mana pada tahun yang sama, Norwegia yang tidak melakukan vaksinasi, kasus dipterinya hanya sebanyak 50 kasus.
* Penularan polio dalam skala besar, menyerang anak-anak di Nigeria Utara berpenduduk muslim. Hal itu terjadi setelah diberikan vaksinasi polio, sumbangan AS untuk penduduk muslim. Beberapa pemimpin Islam lokal menuduh Pemerintah Federal Nigeria menjadi bagian dari pelaksanaan rencana Amerika untuk menghabiskan orang-orang Muslim dengan menggunakan vaksin.
* Tahun 1989-1991 vaksin campak ”high titre” buatan Yugoslavia Edmonton-Zagreb diuji coba pada 1500 anak-anak miskin keturunan orang hitam dan latin, di kota Los Angeles, Meksiko, Haiti dan Afrika. Vaksin tersebut sangat direkomendasikan oleh WHO. Program dihentikan setelah di dapati banyak anak-anak meninggal dunia dalam jumlah yang besar.
* Vaksin campak menyebabkan penindasan terhadap sistem kekebalan tubuh anak-anak dalam waktu panjang selama 6 bulan sampai 3 tahun. Akibatnya anak-anak yang diberi vaksin mengalami penurunan kekebalan tubuh dan meninggal dunia dalam jumlah besar dari penyakit-penyakit lainnya WHO kemudian menarik vaksin-vaksin tersebut dari pasar di tahun 1992.
* Setiap program vaksin dari WHO di laksanakan di Afrika dan Negara-negara dunia ketiga lainnya, hampir selalu terdapat penjangkitan penyakit-penyakit berbahaya di lokasi program vaksin dilakukan. Virus HIV penyebab Aids di perkenalkan lewat program WHO melalui komunitas homoseksual melalui vaksin hepatitis dan masuk ke Afrika tengah melalui vaksin cacar.
* Desember 2002, Menteri Kesehatan Amerika, Tommy G. Thompson menyatakan, tidak merencanakan memberi suntikan vaksin cacar. Dia juga merekomendasikan kepada anggota kabinet lainnya untuk tidak meminta pelaksaanaan vaksin itu. Sejak vaksinasi massal diterapkan pada jutaan bayi, banyak dilaporkan berbagai gangguan serius pada otak, jantung, sistem metabolisme, dan gangguan lain mulai mengisi halaman-halaman jurnal kesehatan.
* Kenyataannya vaksin untuk janin telah digunakan untuk memasukan encephalomyelitis, dengan indikasi terjadi pembengkakan otak dan pendarahan di dalam. Bart Classen, seorang dokter dari Maryland, menerbitkan data yang memperlihatkan bahwa tingkat penyakit diabetes berkembang secara signifikan di Selandia Baru, setelah vaksin hepatitis B diberikan secara massal di kalangan anak-anak.
* Melaporkan bahwa, vaksin meningococcal merupakan ”Bom waktu bagi kesehatan penerima vaksin.”
* Anak-anak di Amerika Serikat mendapatkan vaksin yang berpotensi membahayakan dan dapat menyebabkan kerusakan permanen. Berbagai macam imunisasi misalnya, Vaksin-vaksin seperti Hepatitis B, DPT, Polio, MMR, Varicela (Cacar air) terbukti telah banyak memakan korban anak-anak Amerika sendiri, mereka menderita kelainan syaraf, anak-anak cacat, diabetes, autis, autoimun dan lain-lain.
* Vaksin cacar dipercayai bisa memberikan imunisasi kepada masyarakat terhadap cacar. Pada saat vaksin ini diluncurkan, sebenarnya kasus cacar sudah sedang menurun. Jepang mewajibkan suntikan vaksin pada 1872. Pada 1892, ada 165.774 kasus cacar dengan 29.979 berakhir dengan kematian walaupun adanya program vaksin.
* Pemaksaan vaksin cacar, di mana orang yang menolak bisa diperkarakan secara hukum, dilakukan di Inggris tahun 1867. Dalam 4 tahun, 97.5& masyarakat usia 2 sampai 50 tahun telah divaksinasi. Setahun kemudian Inggris merasakan epidemik cacar terburuknya dalam sejarah dengan 44.840 kematian. Antara 1871 – 1880 kasus cacar naik dari 28 menjadi 46 per 100.000 orang. Vaksin cacar tidak berhasil.
* Dan masih banyak lagi.

Mengapa vaksin gagal melindungi terhadap penyakit?

Walene James, pengarang buku Immunization: the Reality Behind The Myth, mengatakan respon inflamatori penuh diperlukan untuk menciptakan kekebalan nyata.

Sebelum introduksi vaksin cacar dan gondok, kasus cacar dan gondok yang menimpa anak-anak adalah kasus tidak berbahaya. Vaksin “mengecoh” tubuh sehingga tubuh kita tidak menghasilkan respon inflamatory terhadap virus yang diinjeksi.

SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) naik dari 0.55 per 1000 orang di 1953 menjadi 12.8 per 1000 pada 1992 di Olmstead County, Minnesota. Puncak kejadian SIDS adalah umur 2 – 4 bulan, waktu di mana vaksin mulai diberikan kepada bayi. 85% kasus SIDS terjadi di 6 bulan pertama bayi. Persentase kasus SIDS telah naik dari 2.5 per 1000 menjadi 17.9 per 1000 dari 1953 sampai 1992. Naikan kematian akibat SIDS meningkat pada saat hampir semua penyakit anak-anak menurun karena perbaikan sanitasi dan kemajuan medikal kecuali SIDS.

Kasus kematian SIDS meningkat pada saat jumlah vaksin yang diberikan kepada balita naik secara meyakinkan menjadi 36 per anak.

Dr. W. Torch berhasil mendokumentasikan 12 kasus kematian pada anak-anak yang terjadi dalam 3,5 – 19 jam paska imunisasi DPT. Dia kemudian juga melaporkan 11 kasus kematian SIDS dan satu yang hampir mati 24 jam paska injeksi DPT. Saat dia mempelajari 70 kasus kematian SIDS, 2/3 korban adalah mereka yang baru divaksinasi mulai dari 1,5 hari sampai 3 minggu sebelumnya.

Tidak ada satu kematian pun yang dihubungkan dengan vaksin. Vaksin dianggap hal yang mulia dan tidak ada pemberitaan negatif apapun mengenai mereka di media utama karena mereka begitu menguntungkan bagi perusahaan farmasi.

Ada alasan yang valid untuk percaya bahwa vaksin bukan saja tak berguna dalam mencegah penyakit, tetapi mereka juga kontraproduktif karena melukai sistem kekebalan yang meningkatkan resiko kanker, penyakit kekebalan tubuh, dan SIDS yang menyebabkan cacat dan kematian.

Lalu adakah imunisasi yang benar menurut Islam?

Ada! Bahkan Rasulullah sendiri yang mengajarkan dan merekomendasikannya.

Imam Bukhari dalam Shahih-nya men-takhrij hadits dari Asma’ binti Abi Bakr

Dari Asma’ binti Abu Bakr bahwa dirinya ketika sedang mengandung Abdullah ibn Zubair di Mekah mengatakan, “Saya keluar dan aku sempurna hamilku 9 bulan, lalu aku datang ke madinah, aku turun di Quba’ dan aku melahirkan di sana, lalu aku pun mendatangi Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, maka beliau Shalallaahu alaihi wasalam menaruh Abdullah ibn Zubair di dalam kamarnya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam meminta kurma lalu mengunyahnya, kemudian beliau Shalallaahu alaihi wasalam memasukkan kurma yang sudah lumat itu ke dalam mulut Abdullah ibn Zubair. Dan itu adalah makanan yang pertama kali masuk ke mulutnya melalui Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, kemudian beliau men-tahnik-nya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam pun mendo’akannya dan mendoakan keberkahan kepadanya.

Dalam shahihain -Shahih Bukhari dan Muslim- dari Abu Musa Al-Asy’ariy, “Anakku lahir, lalu aku membawa dan mendatangi Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam memberinya nama Ibrahim dan kemudian men-tahnik-nya dengan kurma.” dalam riwayat Imam Bukhari ada tambahan: “maka beliau SAW mendoakan kebaikan dan memdoakan keberkahan baginya, lalu menyerahkan kembali kepadaku.”

Ibu saya pernah mengatakan bahwa bayi dilahirkan dalam keadaan kekurangan glukosa. Bahkan apabila tubuhnya menguning, maka bayi tersebut dipastikan membutuhkan glukosa dalam keadaan yang cukup untuknya. Bobot bayi saat lahir juga mempengaruhi kandungan glukosa dalam tubuhnya.

Pada kasus bayi prematur yang beratnya kurang dari 2,5 kg, maka kandungan zat gulanya sangat kecil sekali, dimana pada sebagian kasus malah kurang dari 20 mg/100 ml darah. Adapun anak yang lahir dengan berat badan di atas 2,5 kg maka kadar gula dalam darahnya biasanya di atas 30 mg/100 ml.

Kadar semacam ini berarti (20 atau 30 mg/100 ml darah) merupakan keadaan bahaya dalam ukuran kadar gula dalam darah.

Hal ini bisa menyebabkan terjadinya berbagai penyakit, seperti bayi menolak untuk menyusui, otot-otot bayi melemas, aktivitas pernafasan terganggu dan kulit bayi menjadi kebiruan, kontraksi atau kejang-kejang.

Terkadang bisa juga menyebabkan sejumlah penyakit yang berbahaya dan lama, seperti insomnia, lemah otak, gangguan syaraf, gangguan pendengaran, penglihatan, atau keduanya.

Apabila hal-hal di atas tidak segera ditanggulangi atau diobati maka bisa menyebabkan kematian. Padahal obat untuk itu adalah sangat mudah, yaitu memberikan zat gula yang berbentuk glukosa melalui infus, baik lewat mulut, maupun pembuluh darah.

Mayoritas atau bahkan semua bayi membutuhkan zat gula dalam bentuk glukosa seketika setelah lahir, maka memberikan kurma yang sudah dilumat bisa menjauhkan sang bayi dari kekurangan kadar gula yang berlipat-lipat.

Disunnahkannya tahnik kepada bayi adalah obat sekaligus tindakan preventif yang memiliki fungsi penting, dan ini adalah mukjizat kenabian Muhammad SAW secara medis dimana sejarah kemanusiaan tidak pernah mengetahui hal itu sebelumnya, bahkan kini manusia tahu bahayanya kekurangan kadar glukosa dalam darah bayi.

Tahnik sebaiknya dilakukan oleh orang-orang yang beriman kepada Allah, atau dapat pula dilakukan ayah atau ibu sang bayi.

Penutup

Imunisasi yang selama ini digembar-gemborkan oleh Zionis dapat berdampak kepada masalah yang sangat serius bagi kehidupan penduduk dunia. Mereka yang bertujuan untuk menjadikan ras lainnya berada di bawah kekuasaan mereka dengan berbagai cara. Sudah cukup adik laki-laki saya yang menjadi korban konspirasi imunisasi ini. Kini saatnya kita membuka mata dan bertanya pada hati nurani kita dengan berbagai propaganda yang mereka lakukan.

Bahkan Allah telah menyuruh kita berhati-hati terdadap berita dari mereka :

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”

Qur’an surah Al-Hujuraat (49) : 6

Selasa, 15 Juni 2010

Copy paste dari :Informasi dari Workshop Kurikulum PAUD di Bintang Bangsaku Bagikan

“The curriculum in any early childhood development program must meet certain requirements for the child's maturity level. It must promote interactive learning; build conceptual understanding; promote the development of higher order abilities; respect a child's psychological needs and promote a feeling of safety, security and belonging..”

Sebuah kalimat pembuka yang saya temukan dari blog saat saya browsing tentang Dimensi Logika dalam tumbuh kembang anak usia dini, untuk mengerjakan PR pemetaan kompetensi dasar dan indikatornya, pekerjaan dari workshop yang belum selesai hingga hari ini. Ternyata dimensi kognitif hanyalah sebagian dari seluruh dimensi tumbuh kembang anak meski selama ini aspek inilah yang dibesarkan sebagai ukuran kecerdasan.

"all in one ...” Ortu:mulai dari menyadari, membuka diri, menyelaraskan, membangun, menginternal, dan menyeluruh. Anak: mengenali gaya, minat, dan bakatnya, serta berlatih untuk memanfaatkan seluruh panca inderanya dalam mengembangkan potensinya sebagai manusia yang luar biasa. Materi SP TAlkshow Oleh Mba Yanti DP

Selama Workshop Kurikulum PAUD kepala ini dipenuhi pertanyaan apa saja kesalahan dan stimulasi negatif yang pernah saya buat, sehingga selama 4 hari berusaha membuat pemetaan kompetensi dasar dan indikatornya di usia dini saya menggaris bawahi catatan tentang hutang stimulasi pada tumbuh kembang anak-anak. Saya ingin membayarnya dengan membuat perencanaan home-based learning yang lebih konstruktif untuk mereka, dengan terlebih dahulu melunasi hutang stimulasi yang belum diberikan, padahal proses belajar terutama untuk perkembangan kognisi sudah berjalan. Sementara anak-anak tidak pernah berhenti tumbuh dan berkembang.

Perlu disadari setiap anak itu tidak hanya unik, tapi sangat potensial di awal kehidupannya. Hal yang dibuktikan dengan keberhasilan seorang bayi untuk berjalan dari awalnya yang hanya bisa tidur terkulai, dan menguasai bahasa dari awalnya yang hanya bisa menangis. Tapi mengapa saat memasuki usia pra sekolah bayi-bayi itu tumbuh dan berkembang dengan cara yang berbeda-beda..?? Dan mengapa kemudian sebagian dari para bayi itu berhasil di sekolah tanpa hambatan dan sebagian lagi bermasalah..??

Jawabannya ada pada pola pendidikan dan pengasuhan kala para bayi masih di rumah, yang amat sangat tergantung dari kemauan dan kemampuan orang tua mengupdate knowledge mereka tentang tumbuh kembang anak. Selain itu kurikulum PAUD tempat para bayi dititipkan juga ikut mempengaruhi kebahagiaan dan keberhasilan tumbuh kembang para bayi.

Masalahnya apakah para orang tua dan guru yang terlibat sudah menyelenggarakan pendidikan dan pengasuhan yang sesuai dengan tahapan perkembangan para bayi berdasarkan perkembangan otaknya. Apakah tahapan yang diberikan sudah sesuai urutannya dengan komampuan dasar yang harus dikuasai secara bertahap dan berurutan. Apakah terjadi penggesaan di dalamnya. Atau adakah tahapan yang terlewati. Semua itu hanya bisa terjawab jika orang tua dan guru punya cukup informasi tentang tumbuh kembang anak sesuai usia berdasar perkembangan otaknya.

Meski saya sudah jadi orang tua yang berusaha terus meng-update pengetahuan selama 11 tahun, lagi-lagi dalam Workshop PAUD kali ini saya belajar hal baru dan sadar masih kurang sekali informasi yang saya miliki. What a knowledge..!!

Pada Brain-based Integerated Outline yang dikembangkan dalam kurikulum Sekolah Bintang Bangsaku terdapat pemetaan kompetensi dasar untuk setiap tahap tumbuh kembang anak di mana setiap poin memiliki indikator dan Bintang Bangsaku sudah membuat lebih dari 1500 indikator pencapaian tumbuh kembang untuk anak usia 2-6 tahun. Saya baru tahu kalau setiap kita yang terlibat dalam tumbuh kembang dan pendidikan anak harus melek tentang indikator-indikator ini.

B-bIO, di Bintang Bangsaku memasukkan 6 dimensi yang dimiliki setiap manusia dalam tumbuh-kembangnya sejak bayi bahkan saat masih dalam kandungan. Yaitu : Fisik ; Sosial-emosi , Bahasa ; Logika ; Alam ; dan Spiritual .

Untuk bisa membuat pemetaan tahap tumbuh kembang anak sesuai dimensi fisik, sosial-emosi, bahasa, logika, art of nature dan spiritual perlu dibuat indikator pencapaian tumbuh kembang, berdasarkan kompetensi/kemampuan dasar standar ditiap tahap pertumbuhan .

Memberi pelajaran yang tidak sesuai tahap perkembangan otak bisa memicu masalah dikemudian hari. Misalnya dalam dimensi fisik anak yang berjalan tetapi tidak melalui tahap merangkak beresiko memiliki keseimbangan tubuh yang tidak sempurna. Atau seperti dalam dimensi logika, sebelum mengajar anak membaca dan berhitung ternyata kita terlebih dahulu harus mengajarnya menerima informasi dari luar menggunakan 5 inderanya seperti warna, suhu, bentuk, waktu, rasa, bunyi,posisi, tekstur, kepadatan, ukuran dan aroma. Setelah itu kita perlu mengajari mereka untuk mengidentifikasi, mengklasifikasi dan menseriasi semua data yang diterima indera dan menyimpannya sebagai bentuk informasi yang setiap saat bisa mereka gunakan. Semua bisa dimulai pada usia 2 tahun, bahkan sebelumnya jika keterampilan bahasanya sudah berkembang.

Satu kesalahan yang paling sering terjadi pada PAUD dalam dimensi fisik, pada aspek motorik halus dalam kompetensi dasar kemampuan menulis huruf dengan pensil. Sesungguhnya itu baru boleh diajarkan setelah usia 6 tahunan, atau setelah lulus indikator lain seperti merobek kertas, meronce, meremas dan membentuk play doh, memasang kancing, menuang air ke gelas dsb. Banyak yg mengabaikan hal ini, termasuk saya sendiri yang mengajari Netta menulis halus di usia 5 tahun 6 bulan . Akibatnya Netta mengalami kesulitan dengan sekolah di kelas 4-5.

Tentang informasi dari flash card di usia dini atau semcamnya hanya akan disimpan sebagai simbol tanpa makna jika tidak didahului fakta-fakta logis di atas. Anak mungkin akan cepat baca tapi tidak paham makna yg dibacanya. Jangan terpengaruh dagangan orang, perhatikan kebutuhan unik tumbuh kembang anak. Info yang ingin kita berikan ke anak usia dini akan dengan mudah tersimpan bila masuk lewat ke-5 indera dalam keadaan senang. Semua harus dalam bentuk kongkrit, nyata bendanya atau berbentuk gambar. Metode menghafal saja justru akan meminimalkan fungsi otak anak, jika tidak diimbangi masuknya informasi dari indera lain.

Belajar simbol huruf oke, tapi belajar merangkai huruf jadi kata baru boleh setelah anak mampu berhitung dengan konsep matematika sederhana 10 angka, minimal untuk operasi penjumlahan dan pengurangan sederhana.

Setiap anak lahir dalam keadaan yg sama yang membedakan anak jadi 'lebih' dari anak lain adalah kecepatannya menguasai tugas tumbuh kembang. Orang tua harus punya tabulasi tumbuh kembang anak plus indikatornya, mencatat setiap pencapaian dan apa yang belum berhasil dicapai sesuai umur. Kalo semua sudah lewat tidak ada salahnya lanjut ke tahap berikut, yang tidak boleh adalah melompat.

Workshop di Bintang Bangsaku kemarin menunjukkan anak 2 tahun sudah siap sekolah, asalkan sekolahnya memang punya kurikulum khusus untuk tumbuh kembang anak seumur itu. Bintang Bangsaku membuat kurikulum utk anak 2-6 thn.. dengan memasukkan indikator tumbuh kembang sesuai berkembangan otak. Sekolah TK/PAUD yang ada pada umumnya memuat kurikulum yang tidak sesuai dengan tumbuh kembang anak usia dini, bahkan dengan teganya membuat kurikulum untuk usia 4-5 tahun berupa pelajarani menulis huruf dalam buku tulis hitam putih, dan memberi materi membaca dan berhitung persis buku kelas satu SD.

Smart Parents mari kita amati dan catat tumbuh kembang anak, cari info sebanyak mungkin tentang setiap indikator tumbuh-kembang yang harus dikuasai anak di usianya. Buat yang merasa sudah berhutang tumbuh kembang seperti saya, yuk hitung hutang kita pada anak karena ketidaktahuan. Kita boleh mempersiapkan anak belajar sesuai kebutuhan dan perkembangan otaknya. Mungkin saja lebih cepat dari yang lain. Tapi tetap harus mengikuti urutan yang ada, tidak boleh loncat dan menggesa.

Memang bukan hal sederhana, seperti halnya mempersiapkan masa depan anak. Sangat kompleks, butuh banyak belajar dan belajar lagi. Selain itu kita tidak bisa menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak pada pihak lain seperti sekolah, apalagi yang belum tentu mengerti kebutuhan unik setiap anak seperti orang tuanya. So kuncinya cuma get smarter everyday.. Setuju..???
Dimulai dari Aware - Diakhiri dengan Integrate, Aspirating Village in BBIO punya Bintang Bangsaku..
D


diambil dari : http://www.facebook.com/#!/note.php?note_id=407092553549&id=121463242783

Rabu, 02 Juni 2010

What Happens When We Get Angry?

What Happens When We Get Angry?

ScienceDaily (June 1, 2010) — When we get angry, the heart rate, arterial tension and testosterone production increases, cortisol (the stress hormone) decreases, and the left hemisphere of the brain becomes more stimulated. This is indicated by a new investigation lead by scientists from the University of Valencia (UV) that analyses the changes in the brain's cardiovascular, hormonal and asymmetric activation response when we get angry.

"Inducing emotions generates profound changes in the autonomous nervous system, which controls the cardiovascular response, and also in the endocrine system. In addition, changes in cerebral activity also occur, especially in the frontal and temporal lobes," Neus Herrero, main author of the study and researcher at UV, explains.

The researchers induced anger in 30 men using the version that has been adapted to Spanish of the procedure "Anger Induction" (AI), consisting of 50 phrases in first person that reflect daily situations that provoke anger. Before and immediately after the inducement of anger they measured the heart rate and arterial tension, the levels of testosterone and cortisol, and the asymmetric activation of the brain (using the dichotic listening technique), the general state of mind and the subjective experience of the anger emotion.

The results, published in the journal Hormones and Behavior, reveal that anger provokes profound changes in the state of mind of the subjects ("they felt angered and had a more negative state of mind") and in different psychobiological parameters. There is an increase in heart rate, arterial tension and testosterone, but the cortisol level decreases.

Asymmetries of brain activity

Nonetheless, "by focusing on the asymmetric brain activity of the frontal lobe that occurs when we experience emotions, there are two models that contradict the case of anger," the researcher highlights.

The first model, 'of emotional valence', suggests that the left frontal region of the brain is involved in experiencing positive emotions, whilst the right is more related to negative emotions.

The second model, 'of motivational direction', shows that the left frontal region is involved in experiencing emotions related to closeness, whilst the right is associated with the emotions that provoke withdrawal.

The positive emotions, like happiness, are usually associated to a motivation of closeness, and the negative ones, like fear and sadness, are characterised by a motivation of withdrawal.

However, not all emotions behave in accordance with this connection. "The case of anger is unique because it is experienced as negative but, often, it evokes a motivation of closeness," the expert explains.

"When experiencing anger, we have observed in our study an increase in right ear advantage, that indicates a greater activation of the left hemisphere, which supports the model of motivational direction," Herrero points out.. In other words, when we get angry, our asymmetric cerebral response is measured by the motivation of closeness to the stimulus that causes us to be angry and not so much by the fact we consider this stimulus as negative: "Normally when we get angry we show a natural tendency to get closer to what made us angry to try to eliminate it," he concludes.

Every emotion is unique

This is the first general study on emotions and more specifically on anger that examines all these different psychobiological parameters (cardiovascular, hormonal response and asymmetric activation response of the brain) in a single investigation to study the changes caused by the inducement of anger. In addition the results of the study are along the same lines as previous investigations and defend what has been noted by Darwin: that the emotions, in this case anger, are accompanied by unique and specific

Kamis, 20 Mei 2010

Sempat Hendak Dibadik karena Menegur

Rumah kami terletak di lintasan jalan yang dilalui oleh angkutan umum. Jalan tersebut tidaklah luas hanya cukup dilalui oleh dua kendaraan, namun lalu lintasnya sangat padat dan ramai, hampir 24 jam jalan tersebut dilalui oleh kendaraan karena berdekatan dengan rumah sakit, pasar dan universitas. Seringkali jika akhir pekan, saat ada acara atau saat lampu lalu lintas di perempatan jalan dekat rumah saya mati, maka jalan di depan rumah akan macet. Pernah suatu hari ada sebuah mobil yang parkir tepat di depan rumah, dimana saat itu lampu lalu lintas di perempatan jalan dekat rumah mati. Akhirnya timbul kemacetan karena mobil tersebut menggangu kelancaran. Mobil tersebut karena menjadi penyebab kemacetan, kemudian bannya dikempeskan oleh polisi. Dan jalan di depan rumah hanya boleh dilalui satu jalur. Kemacetan ini sebenarnya disebabkan karena para pengguna jalan yang tidak mau mengalah, parkir disembarang tempat, dan rambu lalu lintas yang rusak, padahal ada polisi yang berjaga. Kadangkala saya suka mengatakan pada polisi bahwa lampu lalu lintas mati saat perempatan jalan macet dan polisi hanya diam mematung melihat serta memberi jawaban kalau lampu lalu lintas mati karena terputus aliran listrik. Belum lagi saat musim hujan tiba, maka jalan di daerah rumah kami banyak yang berlubang disebabkan saluran air yang kurang tertata dengan baik Peristiwa itu merupakan beberapa masalah dari sekian banyak masalah lalu lintas yang membuat kesal. Namun ada kejadian yang lebih berkesan yang berkenaan dengan masalah lau lintas, yaitu ketika pengendara menggunakan SMS selular saat mengemudikan kendaraan.

Pernah suatu sore saat saya dan suami pulang mengantarkan anak dari dokter. Sore itu di Jalan Ir. Haji Juanda depan sebuah rumah sakit kami mau menyebrang, tapi sulit sekali untuk bisa menyebrang karena selain mobil yang banyak berseliweran, lampu lalu lintas yang tidak jalan, pengendara pun tak mau memberi jalan pada pejalan kaki walaupun kami menyebrang di penyebrangan jalan. Ketika kami hendak menyebrang, tiba-tiba suami saya melihat ada pengemudi mobil yang lewat sambil menelepon dengan menggunakan telepon selular, seketika itu suami menggerutu melihat keadaan tersebut. Rupanya pengemudi mobil tersebut mendengar gerutuan suami, dan tidak terima atas gerutuan suami yang sebenarnya ingin mengingatkan bahaya dari menelepon saat mengemudikan mobil. Akhirnya pengemudi mobil tersebut turun dan terlibat percekcokan dengan suami saya, kemudian pengemudi tersebut menunjukkan senjata badik yang diselipkan dipinggangnya. Seakan hendak menunjukkan perlawanan dengan kekerasan serta mengatakan bahwa tidak ada aturan selama mengemudi mobil tidak boleh menggunakan telepon selular. Dan yang lebih mebuat kami tercengang bukan hanya pengemudi tersebut mengeluarkan badik tapi juga pengemudi tersebut masih menggunakan seragam Pemda Bandung. Bisa-bisanya seorang aparat pemerintah tanpa khawatir dengan mudahnya membawa senjata tajam saat masih berseragam, dengan tanpa malu. Ini kenyataan yang dialami oleh kami bukan rekayasa atau khayalan. Sudah sedemikian parahnyakah bangsa ini? Sampai-sampai pegawai pemda bisa dengan bebasnya membawa senjata tajam dan tidak punya etika atau sopan santun? Bukankah seorang aparat pemerintah seharusnya mengayomi rakyatnya?

Mungkin untuk masalah mengemudikan mobil sambil menelepon dengan menggunakan telepon selular sudah biasa. Tapi ada yang lebih membuat kami sering geleng-geleng kepala karena merasa takjub atau heran dan seringkali terlibat diskusi antara saya dan suami saat melihat yang mengemudikan sepeda motor sambil berteleponan atau SMS-an. Seakan para pengemudi itu mempunyai banyak persedian nyawa, sehingga tidak membuat mereka khawatir saat melakukannya.
Seorang pembalap yang jagoan pun akan terganggu konsentrasinya mengemudi saat mereka melakukan aktifitas mengemudi sambil menelepon atau SMS. Mengapa demikian? Karena otak manusia tidak dirancang untuk mengemudi sekaligus menggunakan telepon selular untuk menelepon atau SMS. Dari hasil penelitian didapatkan dua perintah kepada otak secara bersamaan yakni dari waspada saat mengemudi dan konsentrasi dengan pembicaraan telepon, melebihi kapasitas muatan otak.
Ada tiga faktor yang dapat menyebabkan orang tidak fokus saat mengemudi. Yaitu : pertama,faktor visual, melihat ke samping. Kedua, faktor manual, pengemudi tidak memegang setir .Ketiga, faktor kognitif, pikiran pengemudi tidak bersama mobilnya, tetapi melayang ke mana-mana. Menggunakan telepon selular merupakan salah satu aktifitas menyebabkan pengemudi tidak fokus. Penggunaan telepon selular yang tidak diperbolehkan sebaiknya bukan hanya untuk telepon selular yang dipegang tapi juga saat menggunakan handsfree. Karena baik dipegang maupun menggunakan handsfree, tetap saja menyebabkan konsentrasi dan reaksi pengemudi menurun. Keadaan pengemudi saat menggunakan telepon selular sama dengan pengemudi yang sedang mabuk.
Beruntung sekali pemerintah sudah memberlakukan Undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang Lalulintas dan Angkutan Jalan ada beberapa peraturan yang baru. Bagi pengendara yang menggunakan telepon selular saat mengendari motor atau mobil akan dikenakan denda Rp 750.000 atau kurungan badan tiga bulan (pasal 283). Ganjaran itu diberikan bagi pengendara yang melanggar pasal 106 ayat (1) yang berbunyi setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan wajib mengemudikan kendaraannya dengan wajar dan penuh konsentrasi.Dengan diberlakukannya UU no 22 tahun 2009 diharapkan memperkecil pelanggaran lalu lintas dan terjadinya kecelakaan. Karenanya dibutuhkan penegakan hukum yang benar-benar diterapkan berikut sanksinya agar masyarakat Indonesia yang terkenal dengan masyarakat yang kurang akan kedisplinan dan kesadaran terhadap hukum jera. Karena pelanggaran lalu lintas yang seringkali terjadi bukan hanya membahayakan dirinya tapi juga membahayakan nyawa orang lain. Di negara lain peraturan seperti itu sudah diberlakukan l.ama. Dan di negara lain dalam hal penegakan hukum tidak pandang bulu, sampai-sampai ada seorang mentri yang ketahuan menggunakan telepon selular saat mengemudi akhirnya diberhentikan dari jabatannya. Akankah kejadian seperti itu berlaku di Indonesia? Untuk menyadarkan masyarakatnya pun butuh waktu yang panjang apalagi jika terjadi pada para pejabat yang kadang” kebal hukum”.

Ada beberapa saran yang bisa dilakukan untuk mengurangi resiko dan membuat lebih aman menggunakan telepon selular saat mengemudi seperti :
1. Meninggalkan pesan jika kita akan menghubungi penelepon kembali setelah sampai tujuan.
2. Mengaktifkan mail box, agar penelepon meninggalkan pesan jika memang benar-benar ada keperluan .
3. Jika memang ada keperluan yang sangat mendesak, pengemudi sebaiknya berhenti dulu di tempat yang aman untuk kemudian menerima telepon selular.
4. bila mendapat telepon pada saat berkendaraan, cukup mengirim tanda zero atau angka nol.Tanda zero atau angka 0 ini berarti sebagai simbol atau kode bahwa yang bersangkutan sedang mengemudi kendaraan. Kode zero atau angka nol sudah menjadi kode internasional. Kode zero ini biasanya digunakan di blackberry messenger ataupun sejumlahrur chatting.

Saya sangat berharap jika suatu saat Indonesia menjadi negara yang aman dalam berlalu lintas, sehingga pejalan kaki maupun yang memiliki kendaraan tidak merasa khawatir atau was-was karena ketidakteraturan di jalan.

Kamis, 29 April 2010

Vacation to Cape Lesung

Vacation to Cape Lesung

Indonesia is a country famous for its natural beauty. But unfortunately not been widely explored the potential of natural beauty, and introduced, both for domestic and foreign tourists. Because Indonesia is an archipelagic country surrounded by sea and the ocean so there are lots of places for marine tourism.


One of nautical tourism is not yet known to many people of Cape Coast Lesung. Cape Coast was not as popular as Lesung or Anyer Beach Carita Beach, though still in one province. However, Cape Coast Lesung no less beautiful and exotic of the two beaches. Natural beauty and the beauty of the beautiful sea in which seawater is very clear, cause we can see the fish swim through coral-reefs. What a beautiful tourist spot is not it?

There are several possible causes of tourists who visit there are still few, such as lack of promotion, so not many people know, it is also a road or a lack of adequate transportation and lodging facilities are still expensive.

To visit the Cape Lesung, there are two alternative roads that could use from Jakarta, is done through the Jakarta-Merak toll then exit at the toll the East Serang Serang then go to the city of Cape Lesung onwards. The second alternative is to pass through the Jakarta-Merak toll exit Cilegon Anyer and combed in the direction of Labuan and then proceed to Tanjung Lesung. Distance from Jakarta, approximately 4 hours. Cape Lesung itself is located on the west coast area of the Sunda Strait, precisely in Desa Tanjung Jaya, Pandeglang - Banten.

As for why the beach is called Cape Coast Lesung, because its shape is like a dimple, which is the traditional tool for pounding rice. While Cape is a land that jutted into the sea.

When the last school holidays, our family and their husband's work friends on vacation in Cape Coast Lesung. There we stayed at one resort that is available.

We arrived at Cape Coast Lesung we can enjoy the beautiful blue sea and palm tree scene waving, taking a walk on the white sand and occasionally enjoy a light breeze blowing breeze. This is because the coast of Cape dimples are not directly overlooking the sea off so that the wave is not too large and relatively safe to play jetsky, snorkeling, boating or fishing.

Besides enjoying the ocean view, we can also use the facilities provided by the inn, such as: Banana Boat, Jet Ski, snorkeling, or cycling around the coast. Available for children: playground, swimming pool, sand play and an indoor playground. If we like exercising at the beach, where we can play volleyball, futsal or badminton.

In the morning we can enjoy the sunrise and took the children playing or cycling around the beach sand.
At noon when the sun rays shine, we can still enjoy the beach while sitting in a chair near the beach protected by a shade tree. Shade trees can create a cool and we can breathe fresh air so we do not feel the heat.

If we want to know the lives of residents in the vicinity of Cape Lesung, while enjoying the beauty, so we can stroll the clean beach combing. As I felt every step dihamparan white sand. We walked along the beach, we can also visit the tourist villages around the coast and see the lives of fishermen. It was an event that is rarely seen in urban areas.

Tourists who want to enjoy the natural wealth of biodiversity and underwater charm, can rent diving equipment. When diving, tourists will be amazed at the beautiful coral reefs, jellyfish colorful, fish-fish that swim with a variety of sizes and the snails with a variety of unique shells.

For tourists who learned how to graft the coral reefs, conservation can visit the location in the middle of the sea. Something very interesting and not every time we can do.

When your thirst arrived after the activity, we can taste the coconut ice, or enjoy a grilled fish that we catch fish premises itself.

Cape Region Lesung also famous for its food “ otak-otak”, “otak-otak” food is very delicious when combined with chili sauce, makes us so addicted to, let alone eaten when we were relaxing while enjoying the ocean view and sunset in the evening..


In the evening, at dinner, we can enjoy the sound of waves that accompanied the music. Can momentarily forget the fatigue of the routine activities of everyday life, quite interesting is not it?