Kamis, 29 Desember 2011

resep takoyaki

Tips membuat takoyaki Saat mencampur adonan, cukup diaduk hingga rata agar adonan tidak terlalu mengembang sehingga didapatkan bentuk ideal yaitu bulat sebesar bola pingpong. Pastikan cetakan takoyaki panas benar untuk membentuk tekstur yang bagus. Konbu dapat diganti dengan rebusan kepala udang. Resep Takoyaki (Octopus Balls) Bahan isi takoyaki : Baby octopus (bayi gurita) 200 gram, rebus dan cincang Tenkasu (rice crispy) secukupnya Bahan adonan dasar takoyaki : Air 400 ml Konbu 10 cm, potong selebar 2 cm Katsuo-bushi 15 gram Tepung terigu protein rendah 200 gram Putih telur 4 butir Kuning telur 2 butir Margarin 2 sendok makan Pendamping takoyaki : Bulldog saus 50 ml Saus inggris 25 ml Mayones 50 gram Benishoga (acar jahe) secukupnya Cara membuat adonan dasar takoyaki : Masukkan konbu dalam panci, masak di atas api kecil. Angkat beberapa saat sebelum air mendidih. Campur katsuo-bushi dalam air rebusan konbu sambil di aduk selama 2 menit. Saring dan dinginkan. Campur terigu, telur dan garam. Tuang air kaldu, aduk hingga rata. Sisihkan. Cara membuat takoyaki : Tuang adonan takoyaki pada cetakan yang sudah diolesi dengan margarin hingga penuh. Taburi bagian atasnya dengan rice crispy dan masukkan baby octopus (bayi gurita). Masak di atas api kecil. Bila sudah setengah matang, balik adonan dengan bantuan tusuk sate/ tusuk besi. Masak hingga berwarna kecoklatan. Angkat dan sajikan bersama saus pendamping dan benishoga. Untuk 15 buah

Selasa, 27 Desember 2011

Mengenal Diri Anda Yang Sesungguhnya Melalui Grafologi

Hari ini, H&D Training menyelenggarakan seminar “Preview Grafo-Test”. Graphology merupakan salah satu metode yang dipergunakan dalam dunia psikologi untuk mengetahui karakter seseorang. Selama ini saya hanya mengenal psikotest yang sering dilakukan ketika penerimaan karyawan di satu perusahaan. Grafologi merupakan bidang ilmu pengetahuan yang digunakan untuk menginterpretasikan karakter dan kepribadian seseorang melalui tulisan tangannya. Dahulu, orang-orang Cina (ilmuwan Cina) telah menerapkan cara mengenali orang menggunakan tulisan ini. Tahun 1875, Jean Hyppolyte Michon kemudian memperkenalkan teori pengenalan karakter orang melalui tulisan ini dengan sebutan Graphology. Sejak tahun 1985 grafologi kemudian digunakan dalam ilmu kesehatan, pendidikan dan jurnalistik. Grafo-Test sudah digunakan sebagai bagian dari forensik atau biometrik. Di Amerika, grafo-test digunakan untuk mengetahui trait kejujuran, kestabilan emosi, kemungkinan bertindak kasar dan judgement. Di Australia bahkan dipergunakan oleh The Australian Federal, State & Territory Police sebagai bentuk test yang lebih akurat daripada lie detector. Di Perancis dan Swiss banyak perusahaan menggunakan grafo-test untuk mencari karakter karyawan yang sesuai dengan kriteria perusahaan. Salah satu keunggulan grafo-test adalah tidak dapat dibohongi. Dari tulisan tangan seseorang, melalui grafo-test dapat diketahui: Motivasi dan dorongan yang ada dalam diri Kestabilan emosi Bidang/minat yang sesuai Keadaan mental Kecenderungan intelektual Kekuatan dan kelemahan diri Tetapi tentu saja grafologi tidak dapat digunakan sebagai sarana memberikan gambaran masa depan seseorang (meramal). Namun, grafologi dapat memberikan gambaran mengenai cara seseorang memandang diri dan masa depan serta kecenderungan perilaku yang belum diketahuinya saat ini, namun ternyata ada dalam dirinya. Manfaat dari grafo-test adalah: Recruitment Tes kepribadian Pembentukan tim manajemen dan peningkatan performa dari staf yang ada Konsultasi untuk anak dan dewasa Bimbingan mengenai bidang pendidikan dan pekerjaan yang cocok dengan kepribadian Penilaian mengenai kemungkinan penipuan/kecenderungan berbohong Memberikan gambaran mengenai diri sendiri agar dapat lebih mengenal dan mengembangkan diri. Berikut adalah beberapa aplikasi dari grafologi/grafo-test: Employment profiling Human Resources Development Marital compatibility Psychological analysis Medical diagnosis Jury Screening Pengusaha: mengenal calon parnter bisnis dan posisi (team work) Pendidikan: penjurusan Khusus untuk usia di bawah 13 tahun, masih dimungkinkan adanya grafo terapi, yaitu untuk membentuk karakteri anak menjadi lebih baik dengan cara mengajarkan bentuk tulisan yang sesuai dengan karakter yang baik tersebut. Contoh untuk anak autis, dalam beberapa kasus setelah diterapi bisa meningkatkan konsentrasi sang anak. Sayangnya, untuk orang dewasa, terapi ini agak sulit mengubah karakter kita. Barangkali karena sudah berurat dan mengakar dalam diri kita :) ? Tetapi tetap kita bisa memperoleh manfaat yang besar dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan diri kita masing-masing. Tidak semua orang ingin mengenal dirinya, karakter dan sifatnya masing-masing. Sangat disayangkan memang, bagaimana bisa mengenal dan berkomunikasi dengan baik kepada orang lain, jika kita saja masih belum mengenal karakter kita, kelemahan dan kekuatan diri sendiri. Maka jangan heran ada karyawan yang sesungguhnya memiliki potensi sukses dalam kariernya, pintar, lulusan perguruan tinggi terkemuka, tetapi tidak disenangi di kantor, karir terhambat karena selalu melawan bos, hehehe.

Graphology [grafologi] analisa tulisan tangan dan tandatangan

Graphology [grafologi] analisa tulisan tangan dan tandatangan secara etimologi ilmu ini berart ilmu yang mempelajari guratan2 atw coretan, namun secara populer ilmu ini adalah ilmu yang mempelajari kepribadian melalui analisis tulisan tangan. Kenapa bisa gitu? Ceritanya kurang lebih berawal dari ranah Psikologi, suatu ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia. dalam ranah psikologi ada sebuah mazhab yang dikenal dengan Psikoanalisa (dengan bapaknya SIGMUND FREUD ingat masih banyak orang salah dia bukan bapak psikologi dia hanya bapak psikoanalisa, bapak psikologi adalah wilhem wundt). dalam Mazhab ini perilaku manusia diibratkan sebagai fenomena Gunung Es, dimana apa yang nampak hanya sebagian kecil dari keseluruhan kepribadian individu tersebut. naaah, mulai dari sini kita melihat fenomena Es yang tidak tampak sebagai sebuah fenomena ketidaksadaran (unconcious) yaah... kurang lebih gitu lah... kalo detil kepanjangan euy... kembali ke graphology itu sendiri, dalam menulis kita hanya sadar dengan apa yang kita coretkan (content) namun kita tidak sadar dengan mekanisme psikomotor diri kita dalam menulis bukan? naah fenomena alam bawah sadar inilah yang dijadikan dasar oleh grafolog dalam menganalisa tulisan tangan. dari asumsi dasar itu maka ada sebuah dinamika yang dapat menjelaskan kepribadian individu melalui analisa tulisan tangan. dalam menganalisa tulisan tangan ada beberapa hal yang menjadi kunci dasar yaitu : GERAK, RUANG dan BENTUK ketiga hal ini berjalan saling mempengaruhi, artinya tidak boleh sendiri2 (prinsip menganalisa haruslah berdasarkan semakin banyak data maka akan semakin akurat, jadi jangan sesekali menganalisa secara fragmental, atw perbagian) Apakah Ruang Itu? Dalam konteks tulisan tangan, cukup njlimet untuk menetapkan dengan pasti apa yang dimaksud dengan ruang itu. Penulis akan menjelaskan melalui contoh-contoh berikut 1. Jika kamu menulis di selembar kertas kosong —berapa pun ukurannya—seluruh kertas kosong itulah yang dimaksud ruang. 2. Jika kamu menulis di buku tulis, celah kosong di antara batas-batas garislah yang menjadi ruangnya 3. Jika kamu menulis di bagian kosong sebuah stiker label, yang dimaksud ruang adalah seluruh bagian kosong stiker label tersebut Apa yang Bisa Kita “Lihat” dari Analisis Ruang? Dalam grafologi ruang merupakan simbol kebebasan, sekaligus pembatasan. Kamu akan melihat bagaimana seseorang menentukan keseimbangan dalam pembatasan dan menemukan kebebasan. Secara garis besar, ada tiga kesan dasar yang bisa kamu dapatkan dari analisis ruang, yaitu (1) perilaku sosial, (2) kemampuan menyesuaikan diri, dan (3) penempatan diri. Makna yang lebih variatif akan kita temukan jika kita mengolaborasikan unsur ruang ini dengan kedua unsur lainnya. CORETAN ATAU GARIS A. Tebal-Tipis Unsur berikutnya yang harus kamu sorot adalah coretan atau garis tulisan. Coretan atau garis dalam hal ini adalah bagaimana seseorang menekankan alat tulis ke kertas ketika ia sedang menulis, dengan kuat atau tampak ringankah? Garis coretan yang tebal biasanya dihasilkan oleh orang yang menekan dengan kuat, sedangkan garis coretan yang tipis merupakan produk dari tekanan yang ringan atau lemah. Poin utamanya ada di “penekanan” tulisan, yakni kuat menjadi tebal dan lemah menjadi tipis D. Makna Tekanan Kuat dan Ringan Orang yang bertekanan kuat dalam menulis menunjukkan bahwa dia seorang yang berkemauan keras, antusias, ambisius, menonjolkan kemewahan, sombong, cenderung impulsif, berani, kuat dorongannya untuk mencari pengalaman-pengalaman baru (ekspansif), kurang sabaran, agresif, dan kurang bijaksana. Untuk mencapai keinginannya, “si tekanan kuat” ini akan mengeluarkan segala daya upaya, walaupun kadang kala usahanya itu “terlalu kasar”, kurang berpikiran panjang, bahkan sampai membuat orang lain merasa enggak nyaman. Namun, apa pun yang terjadi, kekuatan dorongan besar yang dikerahkan membuatnya menghantam semua aral yang melintang. Kesannya, “hajar terus!” Ketika enghadapi suatu persoalan, dia punya prinsip, “Lu jual, gua beli!” Terlepas dari efektif dan efisiennya usahanya, dia akan melancarkan serangan langsung (frontal attack) pada masalah yang harus dipecahkan. Si tekanan kuat ini adalah seorang fighter. Mari kita gunakan contoh ruangan kelas dan pesta reuni. Dalam sebuah diskusi, dia bersikeras mempertahankan argumennya, meskipun dengan cara-cara yang justru semakin memperlihatkan kedunguannya. Pada pesta reuni, agar kelihatan sukses seperti teman-temannya, dia rela mengeluarkan biaya yang lebih besar pasak daripada tiang. Patut diwaspadai bahwa kekuatannya yang besar ini hanya merupakan kompensasi untuk menutupi kelemahan dan kekurangan dalam dirinya. Padahal, terlalu memaksakan diri akan membuatnya capai sendiri. Tulisan yang tekanannya ringan mengindikasikan kepasifan, santai, sensitif, kurang dominan, lebih toleran daripada “si tekanan kuat”, sukar mengambil keputusan, mudah terpengaruh, lekas lelah (secara mental), dan bisa jadi berarti ragu-ragu atau takut. Jika si pemilik tekanan kuat dan ringan digabungkan dalam sebuah kelompok, yang terjadi adalah si pemilik tekanan kuat lebih menjadi “bos” dan tekanan ringan menjadi kacungnya (meskipun bisa jadi si tekanan ringan itu seorang pimpinan secara sah). Jika terjadi ketidakenakkan, sangat mungkin dia tidak akan langsung menampakkannya, tetapi malah memendamnya di dalam hati. Jika kemauannya tidak kunjung tercapai, ya sudah, dia akan meninggalkannya begitu saja. Sementara itu, tekanan tulisan yang biasa-biasa saja atau menengah, mencirikan kestabilan antara emosi dan vitalitas pemiliknya. Pasangan yang menulis dengan tekanan kuat mungkin akan lebih tegas dalam memegang segala komitmen hubungan, sedangkan “si tekanan ringan” lebih peka dalam menangkap masalah yang terjadi dalam hubungan. Ketika suatu permasalahan melejit, si tekanan kuat akan langsung menghadapi kita, sedangkan “si tekanan ringan” lebih menunggu suasana agak tenang dulu. Jika dibilang, “Putus!”, bagi “si tekanan kuat” berarti benar-benar wajib putus (right here, right now) tak peduli kamu merengek sedramatis apa pun. Sementara itu, “si tekanan ringan” akan segera mengubah ketetapan putusnya saat melihat air mata mulai menggenang di sudut-sudut mata kamu. Silakan kamu tampakkan sikap yang kurang ajar di depan si tekanan kuat, penulis jamin kamu langsung mendapat tanggapan yang membuat kamu jera mengulanginya. Di hadapan si ringan, kamu malah akan dibuat bingung dengan kepasifan atau ketidaktegasannya, dalam hati barangkali kamu bertanya-tanya, “Ini orang sebenernya kenapa sih?” Tulisan ini sebagian dari buku "MENGUAK RAHASIA TULISAN TANGAN DAN TANDA TANGAN" penerbit VISIMEDIA

Senin, 26 Desember 2011

Kebiasaan sehat orang Jepang yang membuat umur panjang

Kebiasaan sehat orang Jepang yang membuat umur panjang (Hasil Copas dari millis FAhima) Menurut statistik, pria dan wanita Jepang memiliki umur harapan hidup terpanjang di dunia, 86 tahun untuk wanita dan 79 tahun untuk pria. Statistik umur harapan hidup ini, masih jauh lebih tinggi daripada negara adidaya Amerika, 80 tahun untuk wanita dan 75 tahun untuk pria. Bukan hanya itu, organisasi kesehatan dunia, WHO, menyebutkan bahwa Jepang pun memiliki prestasi kesehatan dengan memiliki rata-rata umur tertua di mana seseorang bisa hidup sehat tanpa gangguan kesehatan / disabilitas bermaksa, yaitu 75 tahun. Secara kasar, data ini bisa dimaknai, bahwa hingga umur 75 tahun, seorang pria atau wanita Jepang masih bisa beraktivitas dan bekerja dengan sehat tanpa keluhan sakit. Lebih jauh lagi, negara yang dikenal sangat terobsesi dengan hidup sehat untuk warganya ini, memiliki angka terendah obesitas (kegemukan) di dunia, yaitu sekitar 3%. Dan semua itu ternyata bukan karena faktor genetik tetapi lebih karena negara ini memiliki segudang kebiasaan sehat yang belum dipunya negara lain. Kebiasaan sehat bangsa Jepang menurut beberapa sumber adalah sebagai berikut : Me mo taberu yo (mata pun ikut makan lho..) Kuliner Jepang dikenal dunia sebagai kuliner yang menyajikan makanan dengan sangat cantik dan mengikuti tata cara yang kadang rumit. Naomi Moriyama, penulis Japanese Women Don’t Get Old or Fat: Secrets of My Mother’s Tokyo Kitchen, mengatakan dalam bukunya, faktor kecantikan makanan inilah yang membuat orang Jepang makan lebih lambat dengan tujuan menikmati kecantikan sajian makanan tersebut. Konsekuensi dari melambatnya proses makan ini adalah tubuh memiliki waktu untuk mencerna dan membuat si empunya tubuh bisa menyadari bahwa tubuhnya sudah kenyang. I have various carbohydrate Orang Jepang sangat teliti dalam menghitung jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh mereka. Karena ketelitian inilah, mereka sangat selektif dalam menghitung jumlah karbohidrat ke dalam tubuh. Selain jumlah karbohidrat yang tepat, orang Jepang juga dikenal memiliki variasi karbohidrat yang luas dalam diet sehari-harinya. Walaupun sama-sama negara pemakan nasi, sebagian besar orang Jepang ternyata tidak makan nasi 3 kali sehari seperti orang Indonesia. Ini terjadi karena adanya pilihan karbohidrat lain yang cukup banyak dan mudah dijumpai seperti spaghetti, pasta, udon (mie dari beras), soba (mie dari buckle wheat), roti, cereal, dll. Untuk melengkapi zat gizi yang dikonsumsi, selain karbohidrat, mereka memastikan bahwa diet mereka adalah diet yang seimbang dengan sayuran, buah dan ‘daging kurus’ seperti ikan, cumi-cumi, kerang ataupun udang. There’s always portion for every food Sebuah riset menemukan fakta bahwa manusia cenderung tidak bisa mengukur apa yang mereka makan dan akan memakan apapun yang disediakan. Dalam hal ini, lagi-lagi Naomi Moriyama menyebutkan, penyediaan makan ala Jepang yang portion by portion dimulai dari nasi, protein pertama, protein kedua, sayur segar, sayur acar hingga sup miso (miso shiru), membuat seseorang terlatih untuk menakar makanan dan hanya makan sesuai dengan porsi yang dibutuhkan. Kerugian penyediaan makanan cara Jepang hanya satu, cucian piring akan bertambah banyak :). Veggie delight Jepang termasuk salah satu negara yang ‘gila sayur’. Hampir sebagian besar komposisi diet makanan di Jepang adalah sayur, mulai dari acar sayur, salad hingga tumis sayur. Hal ini juga bisa dilihat, dibandingkan restoran cepat saji, restoran-restoran Jepang terkenal selalu identik dengan komposisi sayuran yang banyak, baik dalam bentuk salad, tumis sayur di teppan, nabe / shabu-shabu maupun tempura sayur. Lesser cooked, lesser free radical formed Untuk sebagian besar bangsa yang memiliki makanan dengan bumbu kaya rempah, makanan Jepang dengan cita rasa aslinya tidak bisa dibilang enak. Karena orang Jepang sangat memperhatikan kualitas bahan makanan, sehingga mereka memilih cara memasak yang sangat minimal untuk mempertahankan cita rasa aslinya. Sebagian besar bumbu masakan Jepang pun hanya terasa asin (dari shoyu), manis (dari mirin atau tare) dan gurih (dari ekstrak atau ekisu), dengan cara pengolahan yang relatif sangat sederhana seperti direbus, dipanggang atau ditumis sebentar. Karena cara memasak yang relatif sederhana ini, makanan tidak akan melalui proses panjang memasak sehingga kerusakan yang terjadi maupun radikal bebas yang terbentuk dari setiap proses memasak akan menjadi sangat minimal, membuat kualitas makanan terjaga dengan baik. Hal ini juga yang membuat, di Jepang banyak sekali tipe makanan yang dimakan secara mentah, baik daging (bacon, sushi, sashimi), protein (tamago-gohan/nasi hangat dengan telur mentah) maupun sayuran / kacang-kacangan (nattoo/kedelai yang sudah difermentasi plus telur mentah, salad). Lovely green tea and zero calorie drink Kebiasaan sehat orang Jepang lainnya adalah meminum teh hijau, yang dikenal memiliki aktivitas anti-oksidan cukup tinggi. Uniknya, walaupun pahit, orang Jepang lebih senang meminum teh hijau tanpa gula. Selain meminum teh hijau, orang Jepang juga dikenal sangat senang meminum manis. Namun, minuman manis di Jepang sangat mengoptimalkan penggunaan pemanis buatan yang relatif aman dan sangat jarang menggunakan gula meja 100%. Ini membuat sangat mudah menemukan minuman di Jepang dengan label calorie off ataupun zero calorie. Move, move, move Dalam salah satu laporannya di jurnal Preventive Medicine, Akiko Tamakoshi melaporkan, ada 6 faktor yang melindungi orang Jepang dari ‘cepat mati’. Salah satu dari faktor tersebut adalah orang Jepang minimal menghabiskan 1 jam dalam sehari untuk berjalan. Bahkan berjalan adalah termasuk salah satu ketrampilan survival yang diajarkan pada anak-anak di Jepang sedari kecil. Anak-anak usia sekolah di Jepang memang tidak diijinkan diantar jemput ke sekolah, sebaliknya mereka diwajibkan berjalan kaki dari jarak yang telah ditentukan menuju sekolah. Dengan kebiasaan yang dilatih sejak kecil ini, maka setiap orang terbiasa dengan berjalan kaki pada jarak yang jauh. Kemampuan berjalan ini juga didukung oleh lingkungan, di mana pemerintah menyediakan daerah pedestrian / daerah pejalan kaki yang sangat terawat yang membuat pejalan kaki sangat terlindungi. Selain itu, di Jepang tidak ada moda transportasi kecil seperti mikrolet apalagi ojek, sehingga untuk mencapai rumah dari stasiun kereta atau terminal bis terdekat, orang Jepang tidak punya pilihan selain jalan kaki. Dan ternyata kebiasaan berjalan ini, menurut Mayo Clinic, sangat baik untuk menurunkan kolesterol jahat (LDL), meningkatkan kolesterol baik (HDL), menurunkan tekanan darah tinggi, menurunkan risiko diabetes melitus tipe 2, menjaga berat badan, dan juga meningkatkan mood dan stamina. Obesity is a sin Di Jepang, kurus bukan hanya sekedar harga yang dibayar untuk pakaian ataupun penerimaan msyarakat, tapi menjadi kurus adalah wajib. Pemerintah Jepang dikenal memiliki kepedulian besar dengan kesehatan warganya, mengingat sistem pembiayaan asuransi yang dianut negara ini. Tujuh puluh persen biaya kesehatan warga ditanggung oleh negara membuat pemerintah harus bekerja keras untuk membuat warganya sehat di antaranya dengan menetapkan undang-undang kesehatan tahun lalu yang isinya, dianjurkan atau bahkan diwajibkan untuk warga yang berusia 40 tahun ke atas memiliki diameter pinggang kurang dari 85 sentimeter untuk pria dan 90 sentimeter untuk wanita. Menurut Profesor Kedokteran di Universitas Tokai, Yoichi Ogushi, konsumsi kalori yang dimakan orang Jepang belakangan ini sudah jauh berkurang dibanding 10 tahun yang lalu, salah satunya karena kampanye sehat yang didengungkan oleh pemerintah secara kontinyu. One ume boshi a day will make a doctor stay away Umeboshi (dried ume) atau buah ume yang dikeringkan adalah buah yang berasal dari genus Prunus mume dan termasuk jenis acar buah yang paling sering ditemukan dalam makanan-makanan Jepang seperti onigiri (rice ball), o-bento (makanan kotak), dll. Terkenal di seantero Jepang dengan dominasi rasa asin dan asam, buah ume atau acar ume, terutama jenis yang sudah dibumbui (seasoned), termasuk makanan yang berada dalam kategori wajib ada dalam salah satu waktu makan orang Jepang, baik diletakkan di tengah nasi untuk membentuk konfigurasi bendera Jepang, maupun dimakan begitu saja. Buah yang sering disebut sebagai aprikot Jepang di banyak negara ini, selain memberikan rasa segar di mulut ternyata juga dikenal memiliki khasiat kesehatan, antara lain sebagai pembersih mulut, penyeimbang kadar asam lambung, maupun sebagai antiseptik saluran cerna. Sehingga di Jepang tidak heran ada pepatah berbunyi one umeboshi a day will make a doctor stay away (satu buah ume sehari akan menjauhkan diri kita dari dokter) sama seperti layaknya orang Amerika atau Eropa mengenal one apple a day will make a doctor stay away (satu buah Apel sehari akan menjauhkan diri kita dari dokter). Ada beberapa pusat penelitian yang telah melaporkan khasiat buah ume di jurnal-jurnal internasional. Universitas Nasional Chonnam, Korea, telah menemukan bahwa ume (atau dikenal sebagai Maesil di Korea) dapat mengurangi lesi kulit maupun radang kulit pada dermatitis atopik (radang kulit atopik). Universitas Wakayama, Jepang, juga mengklaim bahwa memakan buah ume dapat mengurangi gejala radang lambung kronik karena infeksi kuman Helicobacter pylori. Lebih jauh lagi, Kagoshima University Graduate School of Medical and Dental Sciences melaporkan bahwa ekstrak buah ume (MK615), yang sudah dikenal memiliki efek anti-kanker dan anti-radang, terbukti menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri mulut (dari total 500-an jenis) dan juga berpotensi menghambat pembentukan biofilm oleh Streptococcus mutans, agen penting yang berperan dalam pembentukan karies gigi. Semoga bermanfaat, salam sehat selalu, dr. Flori R. Sari

Senin, 19 Desember 2011

Moshi Moshi

Moshi Moshi! Ben and Gwen’s Tokyo adventure is coming to an end, And how best to spend it at Shinjuku(新宿区,) and Odaiba(お台場)! Shinjuku is a business and shopping district in the west of Tokyo where street foods are abundance! That definitely tickle Ben and Gwen’s fancy. Remember they are crazy about ramen, sushi, tempura, shashimi, gyoza and anything that has wasabi on it!? Shinjuku is also houses some great Arcade game stores, which is perfect for Ben and Gwen to battle out whether on racing, shooting, or trying their luck at the gashapon machines! Of course, the famous Japanese Pachinko is something that they would want to try too! On the other side of Tokyo, is Odaiba, the largest Artificial Island in Tokyo Bay. It is also the house of the famous Fuji Television Head Quarters, A replica of Statue of Liberty, Rainbow Bridge, Venus Fort, Miraikan, and many more! It is also a must-visit if you want to see some futuristic Toyota concept vehicles! Lots of photo opportunity to bring back fond memories of Japan ♥ Shinjuku and Odaiba is also famous for its night view! How should Ben & Gwen decide? Shinjuku or Odaiba? Dewi Telaphia : I suggest Odaiba, because there's a lot of places very special to dilewat, because not just rah-rah places like Shinjuku. If you just want to try pachinko, or even typical Japanese food is cheap in other places too much. , but not to Odaiba area. The view will not be replaced elsewhere.