Minggu, 26 Desember 2010

Kecerdasan dan Kreativitas

Kecerdasan adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. Jadi kecerdasan dapat disimpulkan sebagai kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Karena itu, kecerdasan tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan perwujudan dari proses berpikir rasional itu. Umumnya kecerdasan ini dapat disimpulkan atau diukur dari beberapa tes seperti tes IQ, Tes Stanford_Binet,. Tes Binet-Simon dll.

Sedangkan kreativitas merupakan salah satu ciri dari perilaku yang cerdas karena kreativitas juga merupakan perwujudan dari suatu proses kognitif(pola berpikir). Setiap orang berpotensi menjadi kreatif, karena Kreativitas itu dapat dipupuk dan dibentuk sehingga setiap orang memiliki peluang menjadi kreatif. Contohnya: sampah non organic seperti plastic atau botol-botol bias dibentuk menjadi mainan.
Untuk bias menjadi kreatif tidak harus mempunyai IQ yang superior, karena orang yang mempunyai IQ yang normal ataupun biasa-biasa saja dapat juga melakukannya.

Kreativitas itu pilihan, bukan bakat. Setiap anak berpotensi menjadi kreatif.
Kreativitas dapat dipupuk dan dibentuk sehingga setiap anak memiliki peluang
menjadi kreatif.


Tanda Anak Kreatif dan Tips Memfasilitasi

http://www.sahabatnestle.co.id/HOMEV2/main/dunia-dancow/tksk_balita.asp?id=1485


Kreativitas = Seni?
Saat bertanya siapa contoh tokoh kreatif, banyak orang menyebutkan, Leonardo da
Vinci, Basuki Abdullan, Melly Goeslow, Ramli, Peter Saerang, Deddy Mizwar, dan
beberapa artis lainnya. Kreativitas tak hanya sebatas pada bidang seni, tetapi
merupakan sikap (attitude) yang tak hanya melibatkan pola pikir melainkan
kemampuan anak menyelesaikan masalah.

Banyaknya orang meraih kesuksesan karena kreativitas selain di bidang seni,
misalnya Bill Gates contoh pengusaha kreatif yang bermula dari mimpi, di setiap
rumah tangga selayaknya ada personal komputer. Kreatif tak hanya memiliki dan
menjalankan ide, namun juga mampu mencari keunggulan dari kreativitas itu.
Misalnya berani mengganti bumbu resep masakan dan akhirnya menemukan rasa
masakan yang unik.

Fasilitasi anak belajar menemukan solusi sendiri dengan mempertimbangkan
beberapa kemungkinan dan berani mengambil resiko atas pilihannya. Ia juga
berani menunjukkan bahwa dirinya bisa berteman dengan masalah serta mampu
melihat peluang, memiliki ide orisinil dan independen. Ajarkan anak menjadikan
masalah layaknya sebuah bisnis, seni, atau ilmu pengetahuan. Sehingga sikap
kreatif menjadi suatu kebiasaan.

Kreativitas adalah pilihan, bagaimana seseorang mampu menanggapi situasi juga
bisa dikatakan kreatif. Setiap anak berpotensi menjadi kreatif, seperti yang
dikatakan seorang pendidik kenamaan dari Inggris, Arthur J Cropley, bahwa tak
seorang pun yang tidak memiliki kreativitas, karena jika demikian sama seperti
tidak memiliki kepintaran sama sekali. Tidak kreatif berarti anak tidak
berpikir dan tidak melakukan apa-apa. Sebab itu, sangat kecil kemungkinannya
orangtua tak mampu membentuk kreativitas anak.

Orangtua bisa menjadi contoh bagi anak berlaku kreatif. Coba pikirkan kembali
tindakan Anda saat menghadapi beberapa masalah. Apakah Anda melupakannya, atau
mengandalkan orang lain menghadapi masalah, atau mencoba menarik diri saat
tidak bisa menemukan solusi? Melalui pertanyaan ini, orangtua bisa menilai
sendiri, kesiapan menjadi contoh bagi anak. Langkah pertama yang dapat orangtua
lakukan yaitu mengenali dan mengembangkan kreativitas diri sebelum
mengembangkan kreativitas anak.


Kreativitas di Kehidupan Sehari-hari
Dalam keseharian orangtua bisa memberi contoh kreatif pada anak. Misalnya,
ketika menyusuri perjalanan pulang sekolah, Anda menemukan seorang pria duduk
di sudut jalan berjualan nasi kotak. Ajak anak melihat kondisi dari perspektif
yang berbeda, yaitu cara menjual makanan di jalanan merupakan salah satu solusi
mendapatkan uang.

Kita sering melihat tukang sampah, mengangkut gerobak yang berat dengan
menggunakan prinsip kuda menarik beban, sehingga beban dapat menjadi lebih
ringan. Dengan menggunakan imajinasinya dan menggunakan prinsip yang ada,
tukang sampah tersebut dapat mencari solusi dalam pekerjaannya.

Atau sekelompok anak yang memiliki ide untuk menciptakan jenis pena baru. Usaha
pertama dilakukan dengan mengisi sedotan dengan tinta yang ditutup dengan kain
pada satu sisi. Usaha ini tidak berhasil karena diameter sedotan terlalu kecil,
lalu mereka mencoba dengan menggunakan selang yang lebih besar. Kelihatannya
lebih baik, tetapi ternyata tinta cepat habis. Mereka tidak putus asa, akhirnya
mereka menemukan cara dengan menutup kedua ujung selang dengan kain. Mereka
menamai pena temuan baru ini lipstick pen.

Ciri-ciri Hal-hal yang bisa orangtua lakukan
Sadar bahwa dirinya kreatif. 1.. Jangan pernah mengatakan "Saya tidak
kreatif".
2.. Bagikan cerita kepada anak anda tentang problem yang anda hadapi
dan bagaimana cara anda mengatasinya.
3.. Pada saat anak anda menghadapi masalah, katakan kepadanya "Mama
yakin kita bisa mengatasi persoalan ini, kita hanya perlu berpikir."

Berpikiran terbuka untuk ide-ide baru dan menolak penilaian yang
premature. 1.. Dengarkan anak anda sebelum membuat komen apapun.
2.. Pada saat anak memberi ide, berikan komen yang positif terlebih
dulu sebelum mengkritiknya.

Selalu penasaran menemukan solusi yang tepat. 1.. Pada saat memikirkan
solusi, dorong dan bantulah anak untuk memikirkan paling tidak 2 alternatif
solusi, kemudian tanyakan solusi yang mana yang lebih disukai. Atau tanyalah,
"Kamu punya ide apa lagi ?"

Berani mengambil risiko dalam mencoba sesuatu yang baru. 1.. Pada saat
anak ragu-ragu, katakan kepadanya, "Kamu tidak akan pernah tahu kalau tidak
mencoba."
2.. Bila anakmencoba sebuah ide tetapi tidak berhasil sesuai harapan,
tanyalah, "Apa yang dapat engkau pelajari dari ini ? Paling tidak kita telah
tahu apa yang seharusnya tidak kita lakukan lain kali."

Tidak takut kepada problem yang sulit dan tidak mempunyai jawaban yang
pasti 1.. Mengerti bahwa problem yang terbuka (open ended) adalah problem yang
tidak memiliki satu jawaban yang benar.
2.. Berikan kepada anak setiap hari sebuah problem yang open ended,
misalnya kita hari ini tidak punya air untuk memasak nasi, apa yang harus kita
lakukan?

Orisinil, berpikir sesuatu yang baru dan tidak umum. 1.. Pada saat
bermain game, katakan kepada anak "Mari kita memikirkan permainan yang belum
pernah kita lakukan."
2.. Pada waktu memikirkan ide untuk projek di sekolah, katakan kepada
anak "Ayo kita pikirkan sesuatu yang belum pernah dipikirkan orang lain. Kita
buat sesuatu yang menarik dan lain dari yang lain."

Independen yakni percaya akan pemikirannya. 1.. Hindari steriotype anak
anda (misalnya apa yang harus dilakukan oleh anak laki atau perempuan).
2.. Bangunlah rasa percaya diri anak.

Mampu memotivasi diri 1.. Berikan anak berbagai pengalaman yang berbeda
untuk membantunya menemukan apa yang ia sukai dan tidak ia sukai.
2.. Mengidentifikasi minat anak dan membantunya mengembangkan minat
tersebut.

Selasa, 07 Desember 2010